MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara akan membangun dua buah jembatan yang melintasi Sungai Barito yakni Muara Teweh – Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah dan Desa Sikan – Tumpung Laung Kecamatan Montallat.
“Rencana pembangunan dua buah jembatan ini memakai desain jembatan gantung. Akan tetapi setelah dikonsultasikan dengan komisi keamanan jembatan, tidak diperbolehkan, karena bentang jembatan lebih dari 100 meter,” kata Bupati Barito Utara Nadalsyah di Muara Teweh, Senin (21/10/2019).
Oleh sebab itu, lanjut Nadalsyah, pemerintah daerah mengubah desain yang nanti akan dipaparkan oleh pihak konsultan.
Dia mengakui, untuk membangun dua jembatan tersebut akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Dan tentunya tidak akan mencukupi jika hanya mengandalkan APBD Kabupaten Barito Utara. “Akan tetapi kami terus berusaha untuk melakukan lobi ke Pemerintah Provinsi Kalteng dan Pemerintah Pusat, dan Alhamdulillah sudah ada respon untuk kelanjutan dan penambahan dana untuk pembangunan dua jembatan tersebut,” tambahnya.
Hal itu dikemukakan Bupati Nadalsyah pada paparan studi kelayakan (feasibility study) pembangunan jembatan Desa Lemo Seberang Kecamatan Teweh Tengah dan pembangunan jembatan Desa Sikan-Tumpung Laung Kecamatan Montallat.
Menurut dia, bahwa pembangunan jembatan ini akan dimulai lelang pada 2019 ini juga. Setelah selesai perencanaan dan lain sebagainya, mungkin pada November dan paling lambat pada Desember akan kita lelang.
“Insya Allah peletakan batu pertama pembangunan jembatan ini nantinya dilaksanakan pada tahun ini juga. Untuk itu saya mohon kepada Dinas PUPR dan konsultan, supaya apa-apa kegiatan ini nantinya agar tidak hambatan-hambatan lagi dalam pelaksanaannya di lapangan, agar disiapkan dan tidak menyalahi aturan,” tegasnya.
Pihaknya juga berharap sudah melakukan konsultasi dengan Dinas PUPR Provinsi Kalteng, kucuran dana dari Provinsi Kalteng pada 2020 akan datang.
“Karena ini programnya adalah multiyears kabupaten, dan mungkin regulernya untuk provinsi nanti. Kita dari kabupaten hanya menyiapkan abutmen atau pondasinya saja, dan untuk kerangka baja akan diteruskan oleh provinsi,” kata dia.
Nadalsyah mengatakan, pada 2020 akhir dan paling lambat pertengahan 2021, jembatan ini sudah fungsional dan bisa dipakai. Jalan mulai di Desa Lemo untuk menuju ke provinsi Kalteng saat ini sudah kita siapkan dan sudah bisa menghemat waktu hampir dua jam.
“Pada musim panas kita sudah melewati jalan tersebut dan ada pemotongan ruas jalan sekitar 100 kilometer kita bisa menghemat waktu tempuh,” ujar Nadalsyah. (ant/ari)
Leave a Reply