- Teknik Stop-Start
Jika teknik pause-squeeze menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman, teknik lain yang bisa digunakan adalah menghentikan rangsangan seksual sesaat sebelum ejakulasi. Metode ini dikenal sebagai teknik stop-start.
Setelah rangsangan terhadap pasangan menurun, perlahan-lahan mulailah melakukan aktivitas seksual lagi. Ulangi proses ini sebanyak yang diperlukan untuk membantu Anda mengontrol ejakulasi.
- Suplemen Zinc
Zinc tidak hanya mendukung kekebalan dan pertumbuhan sel yang sehat, mineral esensial ini juga membantu menghasilkan testosteron serta meningkatkan libido dan energi. Sebuah penelitian mengungkapkan, seseorang yang kekurangan zinc terkait dengan disfungsi seksual pada pria. Mengonsumsi 11 miligram zinc per hari dapat meningkatkan waktu ejakulasi.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi zinc dapat menyebabkan: mual, muntah, diare, kerusakan ginjal dan perut, serta rasa logam di mulut.
- Perubahan Diet
Selain zinc, magnesium juga berperan dalam mengatasi gangguan seksual. Menurut sebuah penelitian, memasukan zinc dan magnesium dalam asupan Anda sehari-hari dapat membantu meningkatkan waktu yang diperlukan untuk mencapai ejakulasi. Makanan-makanan itu di antaranya termasuk:
Tiram, biji labu, kedelai, yoghurt, bayam, sereal gandum, kacang almond, kacang merah, buncis, biji wijen, daging sapi dan domba, cokelat hitam, bawang putih dan kacang polong.
- Konseling dan Terapi Seks
Jika ejakulasi dini terjadi setelah hubungan seksual, pasangan harus diinstruksikan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai masalah ejakulasi diobati. Sementara itu, pria dapat menggunakan stimulasi manual, seks oral, atau cara lain untuk memuaskan pasangan wanita.