Begitu juga dengan penggunaan krim pembesar penis, tidak ada bukti klinis yang menunjukan krim-krim tersebut dapat meningkatkan ukuran penis. Sebagian produk bahkan berpotensi menyebabkan efek samping seperti alergi atau iritasi kulit penis.
5. Alat pemanjang penis
Pada teknik ini, pemberat atau rangka pemanjang dipasang pada penis yang masih lunak atau belum ereksi untuk menarik atau merenggangkannya. Hasilnya, panjang penis rata-rata meningkat lebih dari 1,5 cm setelah tiga bulan pemakaian. Namun ada penelitan yang mengungkapkan jika teknik ini hanya berhasil dilakukan pada pria yang menderita penyakit Peyronie.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui seberapa kuat dan efektif alat ini. Lagi pula, alat ini belum disetujui oleh BPOM Indonesia bahkan beberapa instansi serupa di luar negeri.
Bisa jadi alat ini tidak nyaman digunakan dan menimbulkan efek samping, seperti memar, kerusakan saraf, atau pembekuan darah di penis akibat terlalu banyak peregangan.
6. Operasi penis
Prosedur operasi memperbesar penis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu:
Operasi memperbesar lingkar penis
Operasi ini dilakukan untuk meningkatkan diameter penis dengan menyuntikkan lemak yang diambil dari bagian tubuh lain ke dalam penis. Efek samping operasi ini bisa menyebabkan komplikasi berupa terbentuknya jaringan parut, infeksi, nyeri, dan bengkak.