Bagi ibu muda ini, menjadi kepala desa bukan hanya keinginan untuk menjadi pemimpin, melainkan lebih pada pencapaian tentang citra perempuan. Menjadi perempuan bukan berarti tidak bisa berkarya di ruang publik, kendati menjadi istri pejabat. Antara karier dan keluarga sama-sama jalan.
Dirinya ingin mematahkan sugesti bahwa perempuan lemah. Di era emansipasi seperti saat ini, lebih terbuka bagi perempuan untuk berkiprah di ruang publik menjadi pemimpin.
Perempuan berkerudung ini juga termotivasi saking banyaknya perempuan yang berhasil menjadi pemimpin. “Dari sini saya termotivasi sebagai perempuan ikut dalam pembangunan Indonesia,” kata perempuan 33 tahun itu.
“Ini kompetisi ini juga negara demokrasi, siap menang siap kalah,” ucapnya, sambil tersenyum.
Sementara Halla Unaryanti (48), istri pertama Wakil Bupati Blitar juga berhasil unggul kembali di Pemilihan Kepala Desa Bendosewu, Kecamatan Talun.
Dia juga menang di pilkades dengan telak perolehan suara 2.213, sedangkan saingannya M Anwar Zen hanya mendapatkan 1.283 suara. Total jumlah pemilih di desa itu 4.388 orang.
Halla Unaryanti mengungkapkan kemenangan yang diraihnya merupakan amanah dan kepercayaan masyarakat.
“Terima kasih atas amanah yang diberikan kembali kepada kami. Tentunya ini semua adalah dukungan dari warga untuk membawa Bendosewu lebih baik lagi,” kata dia. (ant/ari)