BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Berdasarkan data BPS Kalteng terjadi inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,09, terkait dengan hal itu Pemprov Kalteng mengelar Rapat Evaluasi TPID, di ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (6/6/2023).
Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Biro (Karo) Ekonomi Setda Provinsi Kalteng, Said Salim. Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung pengendalian inflasi yang ada di Kalimantan Tengah, dan mengharapkan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah bisa lebih menekan lagi inflasi yang ada.
“Kita berharap langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah, dan rencana-rencana yang ingin kita tindaklanjuti ke depannya dapat berjalan dengan baik,” harap Said Salim.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Kalteng, Akhmad Tantowi menyebutkan, berdasarkan perkembangan indeks harga konsumen Provinsi Kalimantan Tengah bulan Mei 2023, di Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dan di Sampit 0,37 persen, sedangkan inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,09.
“Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,29 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,16 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,08 persen, serta kelompok kesehatan 0,01 persen,” ujarnya.
Ahmad Tantowi menambahkan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Mei 2023 tersebut antara lain beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, ikan gabus, kangkung, bayam, ketimun, ayam hidup/ayam kampung, dan bawang putih.
“Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Mei 2023 yaitu angkutan udara, minyak goreng, bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, telepon seluler, sepatu anak, angkutan antar kota, mainan anak, udang basah, dan semen,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng, Magfur menambahkan, berdasarkan perkembangan harga terkini, pada awal bulan Juli terjadi peningkatan harga mayoritas untuk komoditas pangan seperti beras, daging ayam, telur ayam, bawang putih, dan cabai rawit.
“Daging ayam menunjukkan lonjakan paling signifikan, dimana lonjakan terjadi karena banyaknya ayam ternak yang mati akibat cuaca panas, juga kenaikan harga pakan,” ungkapnya.
Selanjutnya, tambah Magfur, pada sejumlah komoditas pangan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, minyak goreng, dan gula pasir memperlihatkan penurunan harga, dan komoditas perikanan seperti ikan tongkol dan ikan lais turut mengalami penurunan harga.
“Hal ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang cukup dan normalisasi permintaan pasca HBKN Ramadan dan Idul Fitri 2023,” sebut Magfur.
Sedangkan untuk angkutan udara, tambah Magfur saat ini kembali menunjukkan peningkatan harga setelah menjadi komoditas penyumbang deflasi pada Mei 2023.
“Beras dan angkutan udara kembali menjadi komoditas penyumbang utama inflasi pada HBKN Idul Adha,” demikian Magfur. (asp)