BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengikuti pencatatan Museum Rekor Indonesia (MURI) acara Tradisi Mangenta Terbanyak tahun 2022 di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (22/5/2022).
Acara pencatatan rekor MURI dalam rangka memperingati hari jadi ke-65 tahun Provinsi Kalteng ini dihadiri langsung oleh Senior Manager Museum Rekor Indonesia (MURI) Awan Rahargo beserta rombongan.
Dalam kesempatan tersebut, Senior Manager MURI, Awan Rahargo mengatakan bahwa pihaknya merasa bangga bisa mendapatkan kesempatan menyaksikan tradisi leluhur bangsa yang memang sudah ada sejak turun temurun ini.
“Kenta merupakan salah satu makanan/kuliner tradisional khas masyarakat Dayak yang ada di Kalteng, yang bisa dibilang langka karena sudah jarang ditemui,” ucapnya.
Iapun mengatakan, perlu upaya-upaya konkrit dari pihak terkait untuk memperkenalkan kenta ini kepada masyarakat luas sebagai bagian dari pelestarian budaya.
“Mangenta akan diperkenalkan kembali ke masyarakat, khususnya yang berada di Kalteng, karena disamping mengetahui kajiannya ketika sudah jadi, hari ini diperkenalkan juga proses membuat kenta itu sendiri. Harapannya ini bisa menjadi bagian dari warisan budaya yang harus kita jaga, khususnya generasi muda harus tahu cara mangenta,” lugasnya
Sementara itu, Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan event sebagai bentuk pelestarian warisan budaya kuliner Kalteng.
Dimana Mangenta merupakan proses mengolah bahan dari padi menjadi kenta dan ini merupakan warisan kuliner khas Kalteng sebagai kearifan lokal.
“Hal tersebut diharapkan selalu menjiwai perilaku masyarakat dalam membangkitkan semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial, disiplin serta semangat pantang menyerah dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ucapnya.
Lebih lanjut, Gubernur mengungkapkan, prosesi tradisi mangenta terbanyak ini, merupakan wujud kolaborasi bersama antara Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, terutama generasi muda yang dituntut senantiasa belajar di segala bidang, guna mempersiapkan diri menjadi masyarakat yang berkualitas di bidang masing-masing.
“Dalam rangka mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan, maka kiranya perlu adanya kesamaan bahasa, gerak, dan langkah dalam pengembangan tradisi adat dan budaya untuk dapat terus ditingkatkan oleh semua pihak, dalam mengakselerasi pembangunan guna mewujudkan Kalimantan Tengah BerAkhlak yang penuh dengan KeBERKAHan,” tuturnya. (asp)