Buku Perempuan Dayak Untuk Indonesia Diluncurkan, Kisahkan Nyelong Inga Simon

IMG 20220611 102916 min
Kristin Samah (kanan) saat menyerahkan buku kepada Sonny Keraf (tengah) yang didampingi oleh Nyelong Inga Simon (kiri)

BALANGANEWS, – Buku yang berjudul : Sekelumit Kisah Hidup dan Pemikiran Nyelong Inga Simon yang ditulis oleh Kristin Samah ini secara resmi diluncurkan pada Sabtu (11/6/2022) di Aula Universitas Palangka Raya.

Buku ini mengangkat kisah hidup dan pemikiran dari Perempuan Dayak yang bernama Nyelong Inga Simon atau dikenal atau disapa dengan Nyelong.

Nyelong Inga Simon adalah seorang perempuan Dayak tradisional yang berakar kuat dalam tradisi budaya Dayak, terbang tinggi menggapai mimpi berkarya dan mengabdi untuk Indonesia. Seorang perempuan energik yang sigap tergugah membantu kelompok marjinal, di sekitar dan di dalam hutan, termasuk suku Dayak, perempuan, dan petani serta masyarakat terluar, terdepan, dan tertinggal di berbagai pelosok Nusantara.

Selain itu juga, Nyelong adalah seorang perempuan Dayak tradisional, yang lekat dengan segala upacara dan tradisi Dayak tradisional. Segala kehidupan dan aktivitasnya tidak lepas dari muatan upacara , dengan obat-obatan, dengan makanan, dengan ramuan tradisional Dayak, bahkan dari kelahiran, pernikahan, pemindahan tulang belulang nenek moyang maupun ramuan tradisional.

“Buku ini merupakan alkisah perjalanan pribadi Ibu Nyelong Inga Simon, yang menurut saya sangat inspiratif, bukan hanya dalam wacana-wacana, tapi juga dalam melakukan kerja dan kegiatan yang konkrit,” ujar Kristin Samah kepada Balanga News.

Kristin Samah yang pernah menjadi wartawan di Suara Pembaharuan, Suara Bangsa dan Sinar Harapan ini juga menjelaskan, pemikiran dari Ibu Nyelong yang ditulis didalam bukunya tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat luas, baik dalam segi Budaya, , Lingkungan Hidup maupun Lokal.

Selain itu, Penulis buku “Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi” ini berharap, Buku Perempuan Dayak Untuk Indonesia : Sekelumit Kisah Hidup dan Pemikiran Nyelong Inga Simo tersebut, bisa dapat menginspirasi Perempuan Dayak yang lainnya dan Perempuan Indonesia pada umumnya.

“Saya berharap buku ini bisa menginspirasi perempuan dayak dan perempuan Indonesia pada umumnya untuk melestarikan budaya dan tidak melupakan akar budayanya,” harapnya.

“Seperti yang dilakukan oleh Ibu Nyelong yang sudah berkiprah dibanyak bidang tetapi tetap kembali ke akar Budaya. Karena akar Budaya ini sangat penting menjadi pondasi,” lugasnya.

Launching buku ini dihadiri oleh Alexander Sonny Keraf selaku suami dari Nyelong Inga Simon, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI, Ketua Komisi II dan III , Ketua DAD DKI Jakarta, Dosen Universitas Palangka Raya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya UI, Sahli Menteri Bidang Energi Kementerian LHK RI, serta pihak terkait lainnya. (asp)