Kalteng Alami Inflasi Sebesar 0,88 Persen pada Juni 2022

c1 IMG 20220701 WA0022 181b8cc9733 6
Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro saat menggelar konferensi pers dikantor setempat

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat, pada bulan Juni 2022 Provinsi Kalimantan Tengah kembali terjadi inflasi, pada bulan tersebut Kalteng mengalami inflasi sebesar 0,88 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,39.

“Hal tersebut berdasarkan dua kota acuan, yaitu Kota Palangka Raya yang mengalami inflasi sebesar 0,87 persen dan Sampit yang mengalami inflasi sebesar 0,89 persen,” terang Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro didalam rilisnya, Jum’at (1/7/2022).

Dijelaskan Eko, Inflasi bulanan sebesar 0,87 persen yang terjadi di Kota Palangka Raya ini, karena adanya peningkatan nilai indeks harga konsumen di hampir semua kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok transportasi sebesar 1,79 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,58 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,34 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,66 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 persen.

Selain itu, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,22 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen, kelompok pendidikan dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen.

“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di Kota Palangka Raya pada Juni 2022 antara lain yaitu daging babi, angkutan udara, cabai rawit, tomat, kue kering berminyak, bawang merah, sop, telur ayam ras, nasi dengan lauk, dan daging ayam ras,” terang Eko.

Kendati demikian, imbuh Eko, ada komoditas yang mengalami penurunan harga dan memperlambat laju inflasi di Palangka Raya, antara lain ikan patin, ikan asin telang, ikan gabus, ikan lele, minyak goreng, minuman ringan, bawang putih, bayam, ayam hidup dan sawi hijau.

Sementara itu, Inflasi bulanan yang terjadi di Sampit sebesar 0,89 persen tersebut, terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,88 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,75 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,61 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,41 persen.

Selain itu, kelompok transportasi 0,30 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin 0,24 persen, kelompok kesehatan 0,24 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,06 persen. Sementara kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok pendidikan relatif stabil. Kelompok pengeluaran informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,13 persen.

“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga dan memberikan andil inflasi di Sampit pada Juni 2022 antara lain, yaitu cabai rawit, telur ayam ras, semangka, tomat, bawang merah, rokok kretek filter, daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, mangga dan angkutan udara,” terang Eko.

Sementara itu, tambahnya, beberapa komoditas yang mengalami penurunan indeks harga dan memperlambat laju inflasi antara lain, yaitu ikan tongkol, minyak goreng, ikan nila, ikan patin, rimbang/tekokak, ikan bandeng, sawi hijau, televisi berwarna, beras dan bawang putih.

“Secara garis besar, Inflasi Gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Juni 2022 terjadi karena adanya peningkatan indeks kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,56 persen, kelompok transportasi sebesar 1,22 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,11 persen,” tutup Eko. (asp)