BALANGANEWS, BUNTOK– Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Barito Selatan (Barsel), Ida Safitri mengatakan, akibat banjir sawah seluas 1.378,24 hektare yang tersebar di tiga Kecamatan terendam air.
“Ketiga itu adalah Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kecamatan Dusun Utara dan Kecamatan Dusun Selatan,” katanya, Selasa, (30/1/2024).
Ia merinci, untuk Dusun Selatan sebanyak 500,24 hektare, Kecamatan Gunung Bintang Awai sebanyak 295 hektare dan Dusun Utara sebanyak 540 hektare.
Dikatakannya, kenapa pihaknya cuma bisa menyampaikan tiga kecamatan. Itu dikarenakan, kata di, tiga kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Karau Kuala, Dusun Hilir dan Jenamas lahan pertaniannya belum ditanami padi lantaran musim tanamnya (April-September).
Masih dikatakan Ida Safitri, sangat berharap tanaman padi di tiga kecamatan (Dusun Selatan, Dusun Utara dan GBA) bisa terselamatkan karena rata-rata yang ditanam adalah bibit lokal.
“Karena memang padi lokal lebih tahan terhadap air banjir dan sekarang air banjir yang merendam padi sudah surut, sehingga tidak mengalami gagal panen,” ucap Kadis Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan
Ditambahkan, terkait langkah-langkah yang diambil dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Barsel menyikapi hal tersebut pihaknya juga akan melakukan pendampingan dan pengawalan pada kelompok tani dengan menurunkan Penyuluh pertanian lapangan.
“Kita berharap dengan turunnya tim ke lapangan, kita nanti akan menuangkannya ke dalam berita acara. Sehingga nanti kita akan memperoleh data yang valid, terkait berapa kerusakan dan gagal panen serta berapa hektar luasnya,” tambahnya.
Kemudian pada tahun 2024 ini, tambah dia, pihaknya juga akan memberikan bantuan bibit dan pupuk untuk para petani.
Untuk bidang peternakan nanti akan ada bantuan bibit ternak dan untuk bidang perikanan nanti akan ada bantuan bibit dan alat tangkap ikan.
Untuk peternakan nanti ada bibit ayam ada bibit itik dan juga ada bantuan bibit babi.
“Tetapi untuk babi kita akan melihat terlebih dahulu karena peminatnya banyak dan kemarin ada penyakit demam pada babi sehingga terjadi kekosongan di Kalimantan Tengah pada tahun 2023,” pungkasnya.(lam)