Kepsek SMKN 1 Buntok Tegaskan Tidak Ada Pungutan Biaya Magang

Ca1c9004 D469 47b5 92f3 6715dadd592e

BALANGANEWS, BUNTOK – Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Buntok, Sumarni, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan penahanan ijazah siswa maupun memungut biaya dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan (Prakerin) atau magang. Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan informasi yang beredar di masyarakat terkait dugaan adanya pungutan dan penahanan dokumen kelulusan siswa.

“Perlu diketahui, hampir empat tahun ini untuk praktik kerja lapangan atau magang, kita tidak memungut biaya sepeser pun,” tegas Sumarni, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, semua kebijakan yang berkaitan dengan biaya sekolah, seperti BPP atau iuran komite, telah melalui proses musyawarah bersama antara pihak sekolah, komite, dan orang tua siswa.

“Kalaupun ada biaya BPP sebesar Rp60.000, itu sudah disepakati melalui rapat bersama. Kecuali memang ada orang tua yang tidak hadir dalam rapat tersebut,” jelasnya.

Terkait isu penahanan ijazah, Sumarni menegaskan bahwa sekolah tidak pernah menahan ijazah siswa tanpa alasan yang jelas.

“Tidak ada penahanan ijazah. Yang terjadi biasanya, siswa sendiri yang belum mengambil ijazahnya atau masih ada kewajiban BPP yang belum diselesaikan. Tapi itu bukan bayar ijazah, melainkan administrasi rutin sekolah,” ujarnya.

Ia menambahkan, bagi siswa atau orang tua yang memiliki kendala dalam pelunasan kewajiban, sekolah selalu terbuka untuk berdialog dan mencari solusi terbaik.

“Kalau memang belum mampu, silakan datang dan koordinasi dengan kami. Kita pasti cari solusi terbaik. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan bersama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sumarni juga mengimbau agar para orang tua tidak segan untuk berkomunikasi langsung dengan pihak sekolah apabila ada informasi yang belum jelas. “Kami sudah rapat dan berkoordinasi dengan komite. Tapi kami juga paham bahwa pemahaman orang tua berbeda-beda. Jadi, kalau ada hal yang kurang jelas, silakan datang ke sekolah. Kami siap memberikan penjelasan dan mencari jalan keluarnya,” pungkasnya.

Dengan penegasan ini, pihak SMK Negeri 1 Buntok berharap tidak ada lagi kesalahpahaman terkait pelaksanaan program sekolah maupun administrasi siswa, serta tercipta komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan orang tua murid.(lam)