BALANGANEWS, KUALA KURUN – Berdasarkan data kasus yang diterima dari 17 puskesmas dan RSUD Kuala Kurun, sepanjang tahun 2023, tercatat ada 299 warga Kabupaten Gumas yang terjangkit DBD.
”Dari ratusan warga itu, ada empat warga yang meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas, Arnold Usup, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Waltiana, Jumat (19/1/2024).
Dia mengatakan, empat warga yang meninggal dunia itu adalah PS (36) warga Kelurahan Kampuri, Kecamatan Mihing Raya, AP (27) warga Desa Tanjung Riu, Kecamatan Kurun, AN (11) warga Desa Teluk Lawah dan OR (7) warga Desa Sare Rangan, Kecamatan Tewah.
”Biasanya penyebab meninggal dunia disebabkan terlambatnya penanganan medis. Pasien DBD dibawa ke puskesmas atau rumah sakit setelah kondisinya parah,” katanya.
Untuk menangani kasus DBD, Dinkes sudah melaksanakan upaya penyelidikan epidemologi di rumah warga positif DBD, melakukan fogging atau pengasapan di rumah warga yang meninggal akibat DBD dan membagikan bubuk abate.
”Kami juga mengimbau warga melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yang dikoordinasikan oleh puskesmas melalui camat,” tuturnya.
Sejauh ini, kendala dalam penanganan kasus DBD yakni pola hidup masyarakat yang masih kurang dalam menjaga kebersihan seperti membiarkan genangan air dan membuang sampah sembarangan. Untuk itu, Dinkes selalu meminta warga agar tidak lengah dan selalu menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
”Kami imbau warga untuk lebih menggiatkan PSN dan gerakan 3M plus untuk mengantisipasi penyebaran DBD yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas. Lalu plusnya yakni hindari gigitan nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan menyalahkan obat nyamuk,” tandasnya. (ahs)