Pembangunan 2024 Harus Lebih Fokus dan Terintegrasi

139
Bupati Gumas Jaya Samaya Monong bersama Wakil Bupati Efrensia LP Umbing, dan Ketua TP-PKK Mimie Mariatie Jaya Samaya Monong, ketika menghadiri kegiatan panen padi, belum lama ini

BALANGANEWS, KUALA KURUN – Bupati Gumas Jaya S Monong mengingatkan kepada seluruh perangkat daerah di lingkup pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat, untuk mengedepankan langkah integratif dan inovatif untuk mengintegrasikan pembangunan lintas sektor secara terukur.

“Saya ingin pembangunan di tahun 2024 akan lebih fokus, menyeluruh, dan terintegrasi, demi terwujud Kabupaten Gumas bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera dan mandiri pada tahun 2024,” ujar Jaya, Minggu (2/4/2023).

Untuk target capaian kinerja pembangunan pada tahun 2024, yakni laju pertumbuhan ekonomi minimal tujuh persen, tingkat kemiskinan tidak lebih dari 3,8 persen, indeks gini atau tingkat ketimpangan pendapatan minimal 0,24 persen.

Selanjutnya, indeks pembangunan manusia minimal 71,99 persen, pendapatan perkapita paling sedikit 11,6 juta per tahun, dan angka stunting diturunkan hingga tidak lebih dari 13,95 persen.

“Target itu harus dicapai, dengan kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan bersama masyarakat. Ini akan menjadi modal penting serta pemicu untuk semakin bersemangat dalam pembangunan,” terangnya.

Dia mengatakan, pembangunan pada tahun 2024, diproyeksikan tidak jauh dari tahun 2023. Dengan mengoptimalkan pendanaan yang bersumber dari DAU, seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, yang sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 212 tahun 2022.

“Pembangunan pada tahun 2024 untuk sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertanian, kegiatan keagamaan dan sektor lainnya yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan pelayanan publik,” ujarnya.

Selama ini dalam pelaksanaan pembangunan, memang ada program yang sudah berhasil dan ada juga yang keberhasilannya tertunda. Masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Sangat dihargai kalau ada masyarakat yang puas dan tidak puas terhadap program pembangunan yang ada. (ahs)