Operasi Pasar Murah untuk Kendalikan Inflasi Pangan

14 46
Ratusan masyarakat rela antre untuk mendapat bahan pokok murah, saat pelaksanaan pasar penyeimbang bersubsidi berupa bazar atau operasi pasar pangan murah, di Taman Kota Kuala Kurun, Selasa (16/5/2023)

BALANGANEWS, KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng menggelar pasar penyeimbang bersubsidi berupa bazar atau operasi pasar pangan murah, sebagai gerakan pengendalian inflasi pangan.

”Pasar pangan murah ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam rangkaian pengendalian inflasi daerah dan mengintervensi harga bahan pokok di pasaran,” ujar Bupati Gumas Jaya S Monong melalui Kepala DPKP, Eigh Manto, Selasa (16/5/2023).

Jika terjadi ketidakstabilan harga bahan pokok di pasaran, maka pemerintah wajib hadir untuk dapat menstabilkan harga tersebut, sehingga tidak muncul spekulan yang memanfaatkan keadaan dengan merugikan masyarakat.

”Karena ini adalah upaya pemerintah untuk mengintervensi pasar, maka otomatis harga bahan pokok yang dijual dalam operasi pasar pangan murah, jauh dibawah harga pasar,” tuturnya.

Selama operasi pasar murah berlangsung, antusias dari masyarakat sangat tinggi. Artinya komoditas pangan pasarkan ini memang memiliki nilai strategis di pasaran yang dibutuhkan masyarakat. Hanya dalam waktu tiga jam, bahan pokok itu habis terjual.

Sementara itu, Sub Koordinator Distribusi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng Rahmawati mengatakan, komoditas pangan strategis yang dijual pada operasi pasar pangan murah, terdiri dari beras tujuh ton, bawang merah 180 kilogram, bawang putih 150 kilogram, gula pasir 500 kilogram, minyak goreng 750 liter, dan telur ayam 120 tabak.

”Untuk harga jual, beras pulen Rp48.000 per lima kilogram, beras pera/karau Rp50.000 per lima kilogram, bawang merah Rp40.000 per kilogram, bawang putih Rp30.000 per kilogram, minyak goreng Rp15.000 per liter, gula pasir Rp12.500 per kilogram, dan telur ayam Rp50.000 per tabak,” tandasnya. (ahs)