BALANGANEWS, KASONGAN – Kendati drainase merupakan salah satu persyaratan untuk membangun perumahan, namun masih saja ada sebagian pengembang (developer) yang membangun perumahan tanpa drainase.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Rudi Hartono saat diminta tanggapannya terkait hal ini, belum lama ini, kepada sejumlah awak media membenarkan hal tersebut.
“Di Kasongan ini ada juga sebagian perumahan yang dibangun oleh developer tanpa dibangunnya drainase,” ujar Rudi.
Menurut Rudi, jika pembangunan drainase itu merupakan salah satu persyaratan untuk membangun perumahan dimaksud, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melalui instansi terkait harusnya menuntut agrimen yang dibuat developer. “Jangan menunggu waktu saja. Nanti uang kita habis hanya untuk memperbaiki keteledoran developer,” ujar legislator Partai Golkar ini.
Selanjutnya, diantara para developer itu menurutnya, tidak boleh ada pilih kasih sehingga menimbulkan ketidakadilan. Misalnya developer yang belum memenuhi syarat sudah diberikan fasilitas, sementara yang telah lama memenuhi syarat malah tidak dihiraukan.
Kemudian, dirinya mengimbau kepada pihak developer, agar benar-benar memperhatikan perencanaan tempat saluran air pembuangan dan tempat pembuangan sampah sementara (TPS). “Sehingga nantinya benar-benar dapat menciptakan lingkungan pemukiman yang bersih dan asri, tanpa genangan air, di badan jalan yang dilalui oleh masyarakat yang tinggal di perumahan tersebut,” harap anggota dewan asal dapil Katingan III yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Tengah hingga Bukit Raya ini.
Di tempat terpisah, Abah Danesh warga Kasongan yang juga tinggal di perumahan, saat dikonfirmasi membenarkan jika di tempat tinggalnya itu, sejak awal hingga enam tahun ini tidak ada drainasenya. “Jika hujan tiba, air hujannya selalu tergenang di tengah badan jalan yang kita lalui setiap waktu dan setiap hari,” ujar Abah Danesh.
Bahkan, kian sering hujan menurutnya badan jalan yang belum beraspal itu berlubang-lubang, lantaran pasir dan tanahnya tergerus air hujan. “Biasa kami gotong royong menimbunnya dengan puluhan ret tanah dan pasir, namun setelah dua hari datang lagi hujan, tergerus lagi dan berlubang lagi. Begitu seterusnya,” akunya.
Memang ada sebagian perumahan yang bukan hanya drainase-nya saja yang sudah dibangun, tapi badan jalannya pun sudah pengaspalan. “Namun yang membangun drainase itu dari Pemkab Katingan melalui Dinas terkait,” ujarnya, seraya menyebutkan contohnya, yakni di Jalan Kuini dan di beberapa jalan lainnya. (abu)Â