BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Meningkatnya kasus kebakaran bangunan di Kota Palangka Raya sepanjang tahun 2025 menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Berdasarkan data, sejak Januari hingga Juli 2025 tercatat 52 peristiwa kebakaran, dan sebagian besar disebabkan oleh korsleting listrik.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi, meminta agar pemerintah bersama instansi teknis segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap instalasi listrik, baik di lingkungan permukiman, perkantoran, maupun fasilitas umum.
“Sebagian besar kebakaran terjadi akibat masalah kelistrikan. Pemeriksaan instalasi listrik perlu dilakukan secara berkala untuk mencegah potensi korsleting yang bisa menimbulkan bencana,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).
Hasan menegaskan, upaya pencegahan kebakaran tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Kesadaran dan partisipasi masyarakat juga memegang peran penting dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Warga dapat mulai dari hal sederhana, seperti memeriksa kabel yang sudah aus, tidak menumpuk colokan listrik, dan memastikan sambungan listrik sesuai standar. Ini langkah kecil tapi berdampak besar,” tuturnya.
Ia juga mendorong agar instansi terkait lebih aktif memberikan sosialisasi dan edukasi keselamatan listrik kepada masyarakat, terutama di kawasan padat penduduk yang rawan kebakaran. Dengan langkah preventif ini, diharapkan angka kebakaran di Palangka Raya dapat ditekan. (yud)










