BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dalam sepekan terakhir, peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kian marak terjadi di Kota Palangka Raya.
Bahkan dalam sehari, peristiwa karhutla dapat terjadi sebanyak lima hingga 10 kali dengan luasan lahan yang terbakar cukup luas.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini, meminta agar Pemerintah Kota (Pemko) setempat dapat waspada dengan kondisi dan situasi kualitas udara di Kota Cantik akibat Karhutla.
“Kalau kualitas udara di Kota Palangka Raya memburuk akibat Karhutla, Pemko Palangka Raya harus mengambil tindakan agar masyarakat tidak terkena penyakit pernapasan,” katanya, Senin (21/8/2023).
Lebih lanjut legislator asal partai Golongan Karya (Golkar) ini menyampaikan, adapun ancaman penyakit pernapasan apabila kualitas udara memburuk adalah ISPA, bahkan tidak menutup kemungkinan asma.
Untuk itu dirinya mengajak seluruh masyarakat Kota Palangka Raya untuk stop membakar hutan dan lahan, karena selain dapat menyebabkan kualitas udara memburuk juga bisa menyebabkan kabut asap.
“Stop Karhutla, cegah kabut asap, saya harap masyarakat Kota Palangka Raya bisa lebih bijak menggunakan metode membuka lahan tanpa membakar yang di inisiasi oleh DLH Kota Palangka Raya,” pungkasnya. (oje)