BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) merupakan salah satu bencana yang kerap terjadi di Kalimantan Tengah (Kalteng). Tahun 2023 ini pun Kalteng dinilai perlu mewaspadai siklus 4 tahunan ENSO, yakni kejadian El Nino yang siklus sebelumnya terjadi pada tahun 2015 dan 2019 lalu.
“Kita harus punya tekad dan komitmen bersama, Bupati/Wali Kota, dan Sekda. Saya tidak ingin ada anggaran dana yang kurang, harus disiapkan untuk banjir dan Karhutla. Kita harus tetap siaga,” tegas Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran pada kegiatan silaturahmi bersama Forkopimda dan high level meeting TPID dan TP2DD, serta Rakor Penanganan Karhutla, Rabu (15/3/2023).
Pada kesempatan itu, Sugianto Sabran juga meminta Bupati/Wali Kota untuk menyiapkan Peraturan Bupati/Wali Kota terkait Status Siaga Bencana Karhutla apabila jumlah titik api terpantau meningkat.
“Kalau masuk kemarau, harus antisipasi. Siapkan surat siaga tingkat kabupaten, provinsi mengeluarkan tanggap darurat Karhutla, terutama untuk titik-titik yang rawan kebakaran. Saya minta Bupati/Wali Kota dan Forkopimda ini untuk menjadi perhatian bersama mencegah Karhutla,” tegas Sugianto Sabran.
Terkait inflasi, Gubernur berharap Kalteng bisa turun menembus urutan 30 nasional, karena dinilai Sugianto Sabran, penanganan inflasi di Kalteng sudah bagus.
“Jangan sampai naik lagi ke atas, ini sudah bagus penanganan inflasi di Kalteng. Saya minta juga Pasar Penyeimbang, Pasar Murah kerja sama dengan TNI/Polri, menyentuh seluruh Kabupaten, khususnya di Kecamatan yang inflasinya tinggi,” tandasnya. (asp)