Komisi I DPRD Pulpis Setuju Dana Desa Dialokasikan untuk Jaringan Internet Gratis Bagi Siswa

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pulang Pisau, Tandean Indra Bela, ST

BALANGANEWS, PULANG PISAU – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pulang Pisau bidang Pemerintahan dan Hukum, Tandean Indra Bela setuju jika Anggaran Dana Desa (ADD) dialokasikan untuk membantu siswa-siswi sekolah dengan menyediakan fasilitas jaringan internet gratis, terutama di daerah pelosok yang sinyalnya buruk.

Menurutnya itu sah-sah saja karena dana desa boleh dialokasikan untuk kepentingan masyarakat desa melalui alokasi anggaran penanganan Covid-19. “Desa bisa menyiapkan fasilitasnya berupa alat pemancar jaringan internet yang bisa diakses dari rumah untuk anak-anak belajar daring, saya sangat mendukung kalau ada desa yang menerapkan itu,” kata Tandean saat dihubungi BALANGANEWS via seluler, Senin (27/7/2020).

Dengan begitu, ujarnya, selain membantu siswa-siswi yang jaringan internetnya buruk, penyediaan fasilitas internet gratis ini juga membantu mengurangi beban wali murid yang harus membeli kuota internet untuk kebutuhan anaknya mengikuti sistem belajar daring.

Selain itu Tandean juga mengimbau agar para guru proaktif dan inovatif membantu siswa-siswa untuk mengikuti sistem belajar daring ini. Diperlukan kerjasama antara guru dan murid untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar (PBM) berjalan lancar.

“Kita memahami kesulitan sebagian wali murid mengikuti kebijakan sistem belajar daring yang diberlakukan pemerintah pusat di masa pandemi ini, untuk itu agar PBM lancar hendaknya murid dan guru bisa bekerjasama,” ucap Tandean.

Dia menambahkan, sementara ini bagi siswa-siswi yang berada di daerah pelosok, yang diketahui tidak memiliki jaringan internet atau blankspot seperti Desa Bakau, Hambawang, dan Paduran di Kecamatan Sebangau Kuala, dan Desa Cemantan, Kecamatan Kahayan Kuala, anggota DPRD fraksi Partai Golkar ini mengimbau agar guru proaktif membantu siswa dengan sistem belajar offline atau sistem belajar luar jaringan (Luring).

“Para guru bisa mendatangi siswa atau meminta siswa untuk mengambil tugas di sekolah dan dikumpulkan kembali pada waktu yang disepakati, intinya ada kerjasama antara guru dan murid dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi saat ini,” kata dia. (nor)