BALANGANEWS, PULANG PISAU – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pulang Pisau menggelar pelatihan kewirausahaan kejuruan sablon selama sebulan penuh kepada 10 peserta yang terdiri dari para pemuda di wilayah kabupaten itu.
Kegiatan ini berlangsung sejak Kamis (15/10/2020) hingga satu bulan ke depan, bertempat di LPK Karya Mandiri, Jl Trans Kalimantan, Desa Mantaren, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau.
Salah seorang peserta, Alpianoor bersama rekannya Apri kepada BALANGANEWS.COM mengatakan, ia berterima kasih kepada Disnakertrans Pulang Pisau yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan kewirausahaan kejuruan sablon ini.
“Terima kasih sekali, pelatihan seperti ini akan membuka peluang usaha bagi kami di tengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini,” tutur Alpianoor, Sabtu (17 /10/2020).
Selain mendapatkan pelatihan dari instruktur, para peserta yang mengikuti kegiatan ini akan diberikan alat sablon sebagai penunjang jika ingin membuka usaha sablon sendiri.
“Betul, setelah nanti pelatihan selesai, kami juga mendapatkan alat sablon gratis untuk membuka usaha sendiri,” kata Alpianoor lagi seraya mengatakan setiap harinya pelatihan dilaksanakan selama 4,5 jam dalam waktu satu bulan.
Instruktur pelatihan, Mahmud mengatakan, kegiatan pelatihan sablon ini dilakukan dengan pola praktek langsung, sehingga materi pelatihan lebih mudah diserap peserta. “Setelah satu bulan dilatih, saya yakni semua peserta sudah mampu menyablon sendiri dan buka usaha sendiri,” ujar Mahmud.
Kepala Disnakertrans Pulang Pisau, Farisco J. S. Ibat, menegaskan bahwa sumber dana pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut berasal dari Anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk dua jenis kejuruan, yakni kejuruan Sablon dan Tata Boga.
“Kegiatan ini adalah upaya pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam membangkitkan pelaku usaha yang terdampak akibat Pandemi Covid-19 dan terutama dalam upaya pelaksanaan pemulihan ekonomi,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, dirinya berharap dapat menekan angka pengangguran dan meningkatkan usaha kepada masyarakat khususnya kepada para peserta pelatihan. Sehingga nantinya begitu selesai kegiatan pelatihan, keterampilan dan keahlian bertambah secara optimal. (nor)