Puisi: Langit Biru Agustus

Gambar (Sumber: Gramedia)

Karya: Rahmi Nurfitriana

Aku melihat langit agustus
Menyapa seperti tidak pernah ketus
Awan pun berarak pelan-pelan
Bak kisah panjang yang perlahan terurai

Lalu, diikuti burung-burung yang menari
Mereka riang dan tanpa beban
Mengisyaratkan kebebasan yang lepas
Yang mereka temukan dalam hembusan angin

Agustus pun menjadi pengingat
Pada yang penuh warna
Pada suara kemerdekaan
Menggema, ia menggema di sudut mana saja

Berdirilah, menatap ke atas
Hargai waktu yang berlalu
Berharga…
Betul berharga…
, 2024