Karya: Rahmi Nurfitriana
Sapaan sang burung, langit juga menumpahkan warna
Pada ruang yang belum diberikan nama
Dan tawa, seperti gema dari lorong waktu
Menyelinap lewat celah jendela yang sedikit terbuka
Mentari tidak bertanya pada siapa?
Hanya menghangatkan luka yang tidak ingin sembuh
Dan di antara bayang-bayang cahaya…
Ada yang tumbuh, tapi tidak berani bermekar
Dan mentariku…
Dengan sabarnya itu
Terus menyinari sesuatu
Yang hanya dipahami oleh hati
Palangka Raya, 2025