BALANGANEWS, KUALA PEMBUANG-Bupati Seruyan Kalimantan Tengah Yulhaidir menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Pembuang dan RSUD Hanau untuk memperhatikan ketersediaan obat.
“Ketersediaan obat di rumah sakit jangan sampai mengalami kekosongan stok,” kata Yulhaidir di Kuala Pembuang, Minggu (1/3/2020).
Bupati yang mendapat gelar adat Temanggung Timpun Jabela Bulau ini mengingatkan Dinas Kesehatan dan pengelola rumah sakit melakukan pengadaan obat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, harus memperhatikan masa berlaku obat tersebut. Dengan begitu tidak akan terjadi kekosongan stok obat karena selalu terpantau kondisi ketersediaan obat.
Yulhaidir juga mengingatkan jangan sampai membeli obat yang mendekati kedaluwarsa. Perlu kehati-hatian agar obat yang dibeli bisa lebih dirasakan manfaatnya dan obat yang dibeli juga tidak sia-sia.
Lebih lanjut Yulhaidir mengatakan, rumah sakit tidak diperkenankan meminta pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Â Kesehatan untuk menebus obat di luar dengan alasan apapun. Pasien BPJS Kesehatan berhak mendapat obat dalam formularium nasional (fornas).
“Saya tidak mau mendengar lagi ada pasien BPJS Kesehatan yang menebus obat di luar karena obat yang dibutuhkan tidak tersedia di RS dan puskesmas setempat,” tegas Yulhaidir.
Model pembiayaan paket inasibijis atau diagnosa penyakit pasien menurut dokter berarti bahwa jika ada obat di luar fornas, tetap dapat diberikan dan menjadi tanggung jawab rumah sakit.
“Saya harap pihak rumah sakit harus benar-benar memberikan pelayanan yang prima, cepat, tepat dan prosedur, sehingga masyarakat atau pasien yang berobat akan merasa nyaman,” ungkapnya.
Orang nomor satu di kabupaten yang berjulukan Bumi Gawi Hantantiring ini menyampaikan kepada pihak rumah sakit bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat mulai dari hal-hal yang kecil. (ant/ari)