ORANG yang berpipi chubby atau yang memiliki bentuk wajah persegi atau bulat kemungkinan banyak yang yang ingin mempunyai wajah tirus.
Berbagai cara pun dilakukan agar wajah terlihat lebih ramping. Bisa dengan mengubah tatanan rambut, memoleskan make up dengan cara tertentu di wajah, hingga prosedur operasi wajah seperti liposuction (sedot lemak), injeksi lipolisis, atau membuang buccal fat di wajah.
Buccal fat atau lemak bukal merupakan salah satu dari beberapa gumpalan lemak yang ada di pipi, tepatnya terletak di kedua sisi wajah antara otot buccinator dan beberapa otot yang lebih luar. Seiring dengan bertambahnya usia, buccal fat pada pipi ternyata bisa membesar dan mengecil. Lemak bukal berfungsi sebagai bantalan agar otot wajah dapat berfungsi dengan baik.
Studi pencitraan menunjukkan bahwa ketika usia kita berubah dari 10 tahun menjadi 20 tahun, lemak bukal bertambah besar dari 4000 mm³ menjadi 8000 mm³. Namun, 30 tahun selanjutnya, lemak bukal justru akan mengecil menjadi 7000 mm³. Dan dengan membuang lemak ini, dipercaya wajah tirus dan ramping bisa diperoleh.
Penelitian pun banyak dilakukan apakah operasi pengangkatan buccal fat berhasil membuat wajah tirus atau memperbaiki bentuk wajah. Salah satunya adalah studi yang menggabungkan pengangkatan buccal fat dengan lipoplasti lemak di pipi dan leher. Hasilnya, bentuk atau kontur wajah leher dan kedua pipi lebih baik dan memuaskan. Dua puluh delapan pasien yang menjalani prosedur tersebut pun tidak mengalami komplikasi.
Namun, sebelum menjalani operasi pengangkatan lemak bukal agar wajah tirus, disarankan untuk terlebih dahulu memikirkannya dengan matang.
Selain itu, cari dan pilih dokter spesialis bedah yang memang ahli dan terlatih. Jika sudah menentukan pilihan, kemungkinan dokter akan menanyakan mengapa wajah ingin dibedah, apakah Anda memiliki penyakit atau menderita kondisi tertentu, atau sedang menjalani perawatan medis.
Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah Anda punya alergi terhadap obat tertentu, sedang mengonsumsi vitamin atau suplemen herbal, suka mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok, dan pernah melakukan operasi sebelumnya. Dokter juga akan memberi tahu tentang risiko dan potensi komplikasi dari operasi tersebut. Terkadang riwayat psikologis seseorang juga penting untuk dievaluasi sebelum menjalani prosedur bedah plastik ini.