Angkat Citra Barsel Melalui Kain Khas Daerah

Whatsapp Image 2023 10 14 At 8.21.18 Pm
Erna Ardiani

, – Mengangkat citra Kabupaten () ke kancah nasional bahkan internasional, menjadi salah satu tekad Erna Ardiani saat datang ke Kabupaten Barsel mendampingi sang suami Deddy Winarwan sebagai penjabat (Pj) Bupati.

Saat pertama kali memasuki wilayah Barsel, istri dari Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah pada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri tersebut, mengaku kagum dengan keindahan alam dan kekayaan budaya daerah yang kini dipimpin suaminya tersebut.

Pemkab Terima Rp 9,9 Miliar dari Bagi Hasil Perkebunan Sawit. Namun sayang, kata dia, keindahan alam dan kekayaan budaya yang ada tersebut, belum terpromosikan secara maksimal, sehingga belum dikenal secara luas baik di regional, nasional maupun di dunia luar.

Melihat hal tersebut, Erna yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Barsel sejak suaminya dilantik menjadi Pj di daerah tersebut, bertekad untuk mengangkat potensi sumber daya alam, baik itu budaya, flora dan fauna dan lainnya, agar lebih dikenal kalangan yang lebih luas.

“Mewujudkan hal tersebut, saya akhirnya mengumpulkan beberapa dinas terkait, untuk meminta masukan, terkait kemungkinan bisa menasionalkan potensi-potensi yang ada di Barsel,” katanya, Sabtu (14/10/2023).

Dari diskusi bersama tersebut, kata dia, akhirnya tercetus ide, promosi yang paling efektif, salah satunya adalah melalui kain khas daerah, yang kebetulan di Barito Selatan belum ada.

Alasan lain, kenapa kain khas, tambah ibu dua putri yang kini juga menjabat Kasi Kode Desa pada Direktorat Penataan dan Administrasi Desa pada Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri () Republik Indonesia itu, karena kain khas, merupakan salah satu kenangan yang selalu dicari bila ada tamu-tamu dari pusat.

Kain khas, menjadi salah satu fasilitas untuk branding daerah yang sangat efektif untuk dikembangkan dan bisa menjadi promosi gratis, karena biasanya akan dipakai dalam setiap acara-acara resmi.

“Apalagi, saat pertama kali saya masuk ke wilayah Barito Selatan ini, memang belum ada kain khas,” katanya. (lam)