BALANGANEWS, BUNTOK – Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Akhmad Akmal Husaen mengatakan, realisasi PAD dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sampai dengan akhir Juni 2021 berada pada angka 27,65% atau Rp 36.482.026.414.
Kepala BPKAD Barsel ini menuturkan sumber penerimaan PAD ini didapatkan dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain PAD yang sah.
“Kami tetap optimis untuk memaksimalkan upaya untuk pencapaian target PAD, meskipun dalam kondisi pandemi. Seperti yang kita ketahui, akibat Pandemi Covid-19 kondisi perekonomian menjadi menurun atau minus. Bahkan kondisi ini tidak hanya di Barsel. Namun juga secara nasional. Yang salah satu dampaknya mempengaruhi penerimaan PAD,” jelasnya, Kamis (5/8/2021).
Lebih lanjut, pencapaian PAD tidak hanya dilakukan oleh BPKAD. Namun juga melibatkan partisipasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya. Sehingga BPKAD juga mendorong komunikasi dan koordinasi, agar dapat mencapai target pendapatan daerah yang telah ditentukan dengan optimal.
Jika dibandingkan dari periode APBD 2019 dan 2020, maka PAD tahun 2020 mengalami penurunan sebanyak 11% dibandingkan tahun 2019. Dimana kendala utama yang menyebabkan penurunan ini adalah masa pandemi Covid-19.
“Semoga pandemi segera berlalu. Sehingga ekonomi masyarakat kembali membaik,” ucapnya.
Ditambahkannya, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, membuat kita mau tidak mau harus berinovasi dan mencari terobosan untuk meningkatkan PAD.
“Salah satunya adalah melalui digitalisasi tata kelola pengelolaan PAD. Yang memungkinkan, untuk memangkas jarak dan waktu, serta menghindari kontak langsung antar para pihak. Untuk menuju hal tersebut, akan kami awali perbaikan dan pemutakhiran data,” pungkasnya. (lam)