BALANGANEWS, BUNTOK – Sebanyak 21 kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Dengan jumlah kasus tersebut, Barsel menduduki ranking empat terbanyak se-Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Mario SE, MAP mengatakan, bahwa dari awal tahun 2022 hingga saat ini total kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 21 kasus.
“Bulan ini saja ada 3 kasus yang terjadi dan memang tidak bisa dipungkiri Barsel masuk ke ranking 4 dalam permasalahan ini,” ucapnya, Selasa (29/11/2022).
Untuk itu, pihaknya akan mengadakan sosialisasi terkait peraturan tentang kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak. “Kami akan turun langsung, untuk kasus ini terjadi di kecamatan Dusun Selatan, di dua desa,” bebernya.
Selain itu untuk menghindari kasus ini, ia meminta agar seluruh masyarakat memperhatikan tentang buruknya dampak perkawinan di bawah umur yang tentu berdampak dalam sisi emosional.
Namun Kades di dua desa ini proaktif meminta supaya melakukan sosialisasi untuk menghindari perkawinan di bawah umur yang akan berdampak menjadi kekerasan. Karena memang dinas kita bergerak dalam sosialisasi.
Untuk perlindungan korban dan peran DPPKBP3A Barsel, tentu bertugas dalam pendampingan korban, dari pelaporan, proses hukum, visum, di kejaksaan bahkan saat dipulangkan.
“Kami juga bekerjasama dengan unit PPA Polres Barsel dalam hal ini. Kami akan terus berjuang agar tidak terjadi lagi hal seperti ini,” pungkasnya. (lam)