Lampu Merah Aktif kembali, Sekretaris KT Barut: Perlu Evaluasi

Alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau biasa disebut lampu merah yang terletak di Jalan Sengaji Simpang 4 lampu merah Kel. Melayu Kec. Teweh Tengah
Alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau biasa disebut lampu merah yang terletak di Jalan Sengaji Simpang 4 lampu merah Kel. Melayu Kec. Teweh Tengah

BALANGANEWS, MUARA TEWEH – Alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau biasa disebut lampu merah yang terletak di Jalan Sengaji Simpang 4 lampu merah Kel. Melayu Kec. Teweh Tengah kembali aktif namun menuai kritikan.

Sekretaris Karang Taruna Kabupaten Barito Utara, Saleh Purwanto, SE kepada Balanganews mengatakan bahwa kembali aktifnya lampu merah tetap diapresiasi namun perlu dievaluasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama waktu pengaktifan yang masih belum efektif.

“Kita apresiasi Traffic Light (Lampu Merah) sudah aktif namun masih perlu dievaluasi terutama waktu pengaktifan, saya beberapa kali melintas di jalan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB namun masih diaktifkan padahal jalan sudah renggang bahkan sepi,” jelas Saleh, Minggu (21/11/2021).

Kepada pihak berwenang, Saleh memberi saran pengaturan waktu lampu merah tersebut menurutnya perlu diatur ulang hingga pukul 21.00 WIB dalam pengaktifan waktu malam.

Selain itu dirinya juga berpendapat bahwa simpangan tersebut juga rawan kriminalitas mengingat perlintasan menuju pasar dan pusat perekonomian sehingga perlu dilengkapi dengan closed-circuit television (CCTV).

“Ibu-ibu ke pasar saya perhatikan sering memakai perhiasan atau mungkin membawa barang berharga di tasnya saat berhenti di simpang tersebut, tentu bisa jadi incaran kejahatan. Dengan dipasang CCTV akan mengurangi tidak kejahatan,” kata Saleh melanjutkan.

Kepada pengendara khususnya ibu-ibu yang berbelanja atau ke pasar, Saleh melalui Balanganews berpesan agar bisa tetap waspada dan berhati-hati untuk keselamatan diri dan keamanan barang berharganya.

“Siapa tau daerah lampu merah tersebut jadi incaran para pelaku gendam (hipnotis) atau jambret,” katanya. (ris)