BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiapkan uang tunai sebesar Rp3,35 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalteng selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H.
“Penyiapan uang tunai tersebut meningkat sebesar 1,23% (yoy) dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp3,31 triliun yang telah memperhitungkan perencanaan kebutuhan perbankan, kebutuhan stimulus pemerintah kepada masyarakat terdampak Pandemi Covid-19 dan kebutuhan uang tunai masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Rihando, Senin (9/4/2021).
Dengan mempertimbangkan perkembangan Covid-19, aspek kesehatan masyarakat dan himbauan pemerintah daerah dalam mitigasi penyebaran Covid-19, KPwBI Kalteng bersinergi dengan perbankan menyelenggarakan kegiatan layanan penukaran uang rupiah selama Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H di 56 titik kantor bank di seluruh Provinsi Kalimantan Tengah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Sinergi juga dilakukan untuk menjaga ketersediaan uang rupiah yang layak edar dan dalam jumlah yang cukup di mesin tarik uang (ATM) dan mesin setor tarik (Cash Recycling Machine) di Provinsi Kalteng.
Rihando menambahkan, untuk mendukung kemeriahan Ramadhan/Idul Fitri 1442 H KPwBI Kalteng membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI (UPK 75 Tahun RI) melalui penukaran di kantor BI dan jaringan kantor bank. UPK 75 Tahun RI tersebut dapat digunakan untuk bertransaksi sekaligus sebagai suvenir dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H.
“Masyarakat yang ingin menukar dapat melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi penukaran PINTAR (https://pintar.bi.go.id), menggunakan 1 KTP untuk menukarkan maksimal sebanyak 100 (lembar) UPK 75 Tahun RI setiap harinya dan dapat diulang pada hari berikutnya,” ujarnya.
Selanjutnya sebagai upaya menjaga stabilitas harga barang dan jasa selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H, KPwBI Kalteng bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se Provinsi Kalimantan Tengah telah menyelenggarakan high level meeting (HLM) TPID yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Fahrizal Fitri.
Dalam arahannya sekda, kata Rihando, menekankan perlunya setiap daerah memperhatikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi (bahan pokok), mengimbau kepada masyarakat Kalteng untuk bijak dalam berkonsumsi dan tidak berlebihan dalam menyikapi informasi yang tidak benar (hoax).
Setidaknya ada empat cara berbelanja dengan bijak. Pertama, berbelanja sesuai kebutuhan. Kedua, membandingkan harga demi memperoleh harga terbaik. Ketiga, berbelanja barang atau makan pengganti jika harga barang yang dibeli mahal. Keempat, tidak menimbun barang atau bahan makanan.