Sekda Tegaskan Penthahelix Jadi Kunci Atasi Kemiskinan di Kapuas

Picture13
Pemerintah Kabupaten Kapuas semakin serius menurunkan angka kemiskinan melalui langkah strategis yang dibahas dalam Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Tahun 2025, yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kapuas, Usis II Sangkai, di Aula Bapperida Kapuas, Selasa (9/9/2025).

BALANGANEWS, Kuala Kapuas – Pemerintah Kabupaten Kapuas semakin serius menurunkan angka kemiskinan melalui langkah strategis yang dibahas dalam Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Tahun 2025, yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kapuas, Usis II Sangkai, di Aula Bapperida Kapuas, Selasa (9/9/2025).

Pertemuan ini menjadi wadah penting untuk evaluasi dan penyusunan strategi baru yang lebih terarah. “Rapat koordinasi TKPKD hari ini menjadi momentum penting,” tegas Sekda Usis II Sangkai.

Dalam sambutannya, Sekda menekankan bahwa kemiskinan masih menjadi tantangan besar yang membutuhkan pendekatan komprehensif dan kolaboratif. Berdasarkan data terbaru, tingkat kemiskinan di Kapuas masih cukup signifikan serta berkaitan erat dengan pengangguran, keterbatasan pendidikan, kesehatan, dan kerentanan sosial.

“Pertama, kita evaluasi kinerja program tahun sebelumnya. Kedua, menyusun langkah strategis tahun 2025. Ketiga, memperkuat sinergi antar perangkat daerah, dunia usaha, dan masyarakat,” ujarnya.

Sekda juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak di luar pemerintah. “Penanggulangan kemiskinan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja. Ini memerlukan kolaborasi multipihak sesuai prinsip penthahelix: pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Sekda merinci lima fokus utama penanggulangan kemiskinan yang selaras dengan agenda prioritas daerah, yakni:

  1. Penguatan basis data terpadu agar program lebih tepat sasaran.
  2. Pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin melalui pelatihan, akses usaha, dan permodalan.
  3. Peningkatan layanan dasar pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
  4. Sinergi dengan program nasional dan provinsi.
  5. Optimalisasi CSR dari perusahaan di wilayah Kapuas.

Menutup rapat, Sekda mengajak seluruh anggota TKPKD untuk lebih fokus dan inovatif. “Jadikan rapat ini sebagai wadah menyatukan langkah, menyelesaikan hambatan, dan melahirkan solusi nyata bagi masyarakat Kapuas,” pungkasnya.

Ia berharap hasil rapat tersebut menjadi pedoman kerja bersama dalam mempercepat penurunan kemiskinan. “Dengan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan Kapuas yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan,” tutupnya. (put)