BALANGANEWS, KASONGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Katingan, gelar sosialisasi dan edukasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan Penanggulangan bencana banjir. “Baik kepada pelajar (siswa) setingkat SMA maupun kepada masyarakat di beberapa desa/kelurahan di Kabupaten Katingan,” kata kepala pelaksana (kalaksa) BPBD setempat Markus yang diungkapkannya kepada sejumlah awak media, Rabu sore (22/10), di ruang kerjanya.
Tujuannya menurut Markus, untuk meningkatkan kapasitas Satgas agar dapat bekerja dengan terkoordinasi, efektif dan efisien, serta berdaya guna untuk relawan. “Selain itu, untuk meningkatkan kerjasama antara pemangku kepentingan dalam pengurangan risiko bencana,” terang Markus.
Sedangkan pesertanya menurutnya, terdiri dari puluhan masyarakat di beberapa desa dan kelurahan di masing-masing wilayah Kecamatan. Begitu pula untuk pelajar, di masing-masing Sekolah. “Tempatnya, jika sosialisasinya untuk relawan di desa, digelar di aula Kecamatannya masing-masing, tapi khusus untuk pelajar digelar di sekolahnya masing-masing” jelasnya.
Adapun manfaat sosialisasi ini menurutnya untuk mempersiapkan pencegahan bila terjadinya Karhutla, khususnya di sekitar wilayah Kecamatan Katingan Hilir pada khususnya dan di Kabupaten Katingan pada umumnya. “Sehingga pada saat mencegah atau terjadinya bencana, dapat berfungsi dengan maksimal, efektif, efesien serta mengetahui tugas dan fungsinya sebagai Satgas,” jelasnya.
Diantara wilayah Kecamatan yang pernah dilakukan sosialisasi pencegahan karhutla dan cara penanggulangan bencana banjir oleh BPBD Kabupaten Katingan, lanjutnya, di Kecamatan Katingan Hilir, Katingan Kuala, Mendawai, Tasik Payawan, Tewang Sangalang Garing dan Katingan Tengah serta beberapa Kecamatan lainnya. “Tujuannya, untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar tentang tata cara menghadapi berbagai bencana,” tuturnya, seraya menyebutkan teknis materi yang disampaikan, seperti presentasi, simulasi dan demonstrasi langsung.
Sedangkan untuk pelajar (siswa) menurutnya, dilatih tentang langkah-langkah evakuasi yang tepat, cara membuat rencana darurat keluarga dan pentingnya memiliki perlengkapan darurat. “Selain itu, mereka juga diperkenalkan sejumlah alat keselamatan, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K dan pelampung,” tandas mantan Kabag Protokoler ini. (abu)










