BALANGANEWS, Murung Raya – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya terus memperkuat langkah nyata dalam menurunkan angka stunting melalui Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten. Bertempat di aula UPTD RSUD Puruk Cahu, rakor yang digelar pada Selasa (25/11/2025) ini menjadi momentum penting untuk menyatukan visi seluruh instansi terkait.
Rakor dihadiri perangkat daerah, camat, kepala desa, tenaga kesehatan, serta mitra kerja lintas sektor. “Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tapi juga berdampak pada perkembangan otak dan potensi anak di masa mendatang. Karena itu, kita wajib bergerak bersama,” tegas Asisten I Setda Mura, Rahmat K Tambunan, yang mewakili Bupati Murung Raya.
Plt. Kepala Dinas P3ADALDUKKB Murung Raya, Lynda Kristiane, dalam laporannya menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting merupakan prioritas nasional yang harus diterjemahkan secara konkret di tingkat daerah.
“Target nasional prevalensi stunting tahun 2025 adalah 18,8%. Sementara Kabupaten Murung Raya menargetkan penurunan hingga 17,26% pada tahun 2024,” jelasnya.
Pemkab Murung Raya menekankan pentingnya konvergensi program dan sinkronisasi kebijakan agar penanganan stunting berjalan efektif. Rakor turut membahas penguatan perencanaan, penganggaran, serta penyusunan rencana kerja terukur hingga tingkat desa. Intervensi berbasis data juga ditekankan agar bantuan dan pendampingan keluarga berisiko stunting tepat sasaran.
Harapan besar muncul dari forum ini: terciptanya gerak bersama antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan dalam membangun generasi Murung Raya yang sehat dan produktif. Pemkab Murung Raya optimistis bahwa melalui kolaborasi lintas sektor, capaian penurunan stunting dapat diwujudkan lebih cepat.
Dengan koordinasi berkelanjutan dan kerja lapangan yang semakin intensif, Pemkab Mura bertekad menjadikan 2025 sebagai tahun percepatan menuju Murung Raya bebas stunting. (asp)
