BI Kalteng Pastikan Inflasi 2025 Tetap Stabil

Kepala Perwakilan BI Kalteng, Yuliansah Andrian, saat menghadiri kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kalteng Tahun 2026, di Aula Bapperida setempat, Kamis (6/2/2025).

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas inflasi tahun 2025 agar tetap terkendali di kisaran 2,51 persen.

Langkah ini dilakukan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Perwakilan BI Kalteng, Yuliansah Andrian, menjelaskan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,28 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,03 persen (yoy).

“Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya tarif listrik serta harga beberapa komoditas, seperti bawang merah, tomat, ikan nila, dan ikan peda,” jelasnya.

Hal ini disampaikan Yuliansah Andrian pada kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kalteng Tahun 2026, di Aula Bapperida setempat, Kamis (6/2/2025).

Sebaliknya, lanjut Andrian, beberapa harga mengalami kenaikan moderat, seperti daging ayam ras, cabai rawit, cabai merah, ikan gabus, dan bensin.

Faktor utama penurunan inflasi ini ungkapnya, adalah adanya diskon tarif listrik 50 persen bagi pelanggan dengan daya di bawah 2.200 VA pada Januari-Februari 2025.

Secara keseluruhan, inflasi di Kalteng masih terkendali, meskipun berada di luar kisaran sasaran inflasi nasional.

“BI memperkirakan inflasi tetap stabil karena beberapa faktor, termasuk ekspektasi masyarakat yang terjaga, daya tahan ekonomi daerah yang baik, stabilitas nilai tukar rupiah, serta dampak positif dari digitalisasi ekonomi,” katanya.

Andrian menambahkan berdasarkan data SPH dan PIHPS hingga Januari 2025, sebagian besar harga bahan pangan masih relatif stabil. Namun, daging ayam ras dan bawang putih mengalami sedikit kenaikan.

“Pasokan pangan yang cukup, terutama karena beberapa komoditas mulai memasuki masa panen, serta kondisi cuaca yang lebih stabil turut membantu kelancaran distribusi barang,” imbuhnya.

Kemudian beber Yuliansah Andrian, menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, permintaan masyarakat terhadap bahan pangan dan jasa transportasi diperkirakan meningkat.

“BI Kalteng mengingatkan bahwa kondisi ini dapat mempengaruhi harga di daerah dan akan terus dipantau guna menjaga inflasi tetap terkendali,” pungkasnya. (asp)