Pemprov Kalteng Matangkan Persiapan National Halal Fair 2025

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni, saat memimpin Rapat Lanjutan Persiapan Pelaksanaan National Halal Fair 2025
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni, saat memimpin Rapat Lanjutan Persiapan Pelaksanaan National Halal Fair 2025

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus mematangkan persiapan National Halal Fair 2025, yang akan digelar serentak di seluruh Indonesia.

Rapat lanjutan terkait acara ini dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Sri Widanarni, mewakili Plt. Sekda Kalteng, Katma F. Dirun, di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (13/2/2025).

Dalam rapat ini, Sri Widanarni menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak agar Kalteng bisa berkontribusi maksimal dalam perhelatan National Halal Fair 2025 bersama Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

“Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng sudah menyampaikan kesiapannya untuk memfasilitasi acara ini secara maksimal dan berkolaborasi dengan semua pihak yang memiliki program serupa selama bulan Ramadan,” ujar Sri.

Ia juga mengapresiasi dukungan dari perangkat daerah, instansi vertikal, dan perbankan dalam menyukseskan acara tersebut.

Adapun tema yang dipilih secara nasional adalah “Halal Lifestyle, Gaya Hidup Kekinian.”

Acara ini rencananya akan digelar di Istana Isen Mulang Rumah Jabatan Gubernur Kalteng, Bundaran Besar Kota Palangka Raya, serta Masjid Raya Darussalam sebagai lokasi alternatif.

Berbagai rangkaian acara telah disiapkan, termasuk seminar edukasi halal, layanan sertifikasi halal, penukaran uang pecahan, dan pengenalan digitalisasi pembayaran bagi UMKM.

Selain itu, akan ada buka puasa bersama kaum dhuafa, tarawih bersama, serta Pasar Ramadan dan Pasar Penyeimbang yang bekerja sama dengan Bulog.

Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya memeriahkan bulan Ramadan, tetapi juga meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gaya hidup halal serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah di Kalimantan Tengah. (asp)