Bapperida Kalteng Bahas Blueprint 2045 Bersama Bappenas

adan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)
adan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menghadiri Rapat Penyusunan Blueprint Kalteng 2045 yang digelar secara daring dan luring pada Jumat (14/2/2025).

Pertemuan luring berlangsung di Ruang Sumbawa, Lantai 18, Menara Bappenas, sementara peserta lainnya mengikuti melalui Zoom Meeting.

Rapat ini diadakan sebagai tindak lanjut dari permohonan kunjungan dan diskusi perencanaan dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Hadir dalam forum tersebut Deputi Pembangunan Kewilayahan Bappenas, Direktur Regional II, serta Koordinator Wilayah Kalimantan Tengah beserta jajaran staf terkait.

Kepala Bapperida Kalteng, Leonard S. Ampung, dalam pemaparannya menyampaikan apresiasi atas kesempatan untuk berdiskusi mengenai arah pembangunan jangka panjang provinsi tersebut dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

“Kami berterima kasih atas forum ini yang memberikan ruang bagi Kalimantan Tengah untuk menyampaikan visi dan strategi pembangunan ke depan. Kami berharap diskusi ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan sinergi positif bagi pembangunan daerah serta nasional,” ungkap Leonard.

Ia menekankan bahwa Kalimantan Tengah memiliki posisi strategis dalam pembangunan nasional, terutama karena kekayaan sumber daya alamnya, luasnya wilayah, serta perannya dalam ketahanan pangan, energi hijau, dan konektivitas antarwilayah.

Oleh karena itu, penyusunan blueprint ini bukan hanya untuk kepentingan daerah, tetapi juga sebagai bagian dari peta jalan pembangunan nasional yang selaras dengan RPJPN 2025-2045 dan kebijakan strategis pemerintah pusat.
Lebih lanjut, Leonard menegaskan bahwa Kalimantan Tengah bukan hanya penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), tetapi juga memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Kami percaya bahwa Kalimantan Tengah dapat menjadi motor pertumbuhan baru yang berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih kuat, hijau, dan berkelanjutan,” katanya.

Leonard juga berharap Bappenas terus menjadi mitra utama dalam memastikan implementasi blueprint ini berjalan efektif dengan dukungan kebijakan yang sinergis antara pemerintah pusat dan daerah.

“Dengan adanya diskusi dan koordinasi ini, diharapkan pembangunan Kalimantan Tengah dalam beberapa dekade ke depan dapat berjalan sesuai dengan visi besar Indonesia 2045, menjadikan provinsi ini sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi, lingkungan, dan sosial yang berkelanjutan,” tandasnya.  (asp)