BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus berupaya menjaga stabilitas inflasi melalui penguatan sektor pangan.
Hal ini ditegaskan Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, saat menghadiri Konferensi Pers Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng di Kantor BPS Provinsi, Selasa (8/4/2025).
Dalam laporan yang disampaikan Kepala BPS Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti, disebutkan bahwa tingkat inflasi Kalteng pada Maret 2025 mencapai 1,33 persen secara year on year (y-on-y), lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang tercatat sebesar 1,07 persen.
“Sedangkan untuk month-to-month (m-t-m), Kalteng mengalami inflasi 1,71 persen, dan juga berada di atas rata-rata nasional, yaitu sebesar 1,65 persen,” kata Agnes.
Menanggapi hal tersebut, Yuas Elko menegaskan bahwa Pemprov Kalteng terus melakukan langkah-langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga, terutama menjelang Hari Raya.
“Beberapa waktu lalu Bapak Gubernur sudah melakukan panen raya dan pengecekan Rice Milling Unit (RMU) di Kabupaten Pulang Pisau. Bapak Gubernur juga mengecek pabrik pakan ternak. Bapak Gubernur ingin memastikan ketahanan pangan di Kalteng menguat dan bisa mensejahterakan para petaninya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yuas mengungkapkan bahwa salah satu komoditas yang kerap memicu inflasi adalah cabai. Oleh karena itu, Pemprov Kalteng terus mendorong Gerakan Tanam Cabai dengan membagikan bibit kepada masyarakat.
“Sebagaimana kita ketahui harga cabai ini gampang berfluktuasi, kita harapkan dengan membagikan bibit cabai kepada masyarakat, mereka bisa menanam bibit cabai tersebut di perkarangan rumah mereka, sehingga harga cabai tidak mengalami kenaikan,” pungkasnya. (asp)