Kratom Berpotensi Besar, Pemprov Kalteng Dorong Hilirisasi dan Ekspor

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Tanaman kratom (Mitragyna speciosa) yang tumbuh subur di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki potensi besar dalam dunia kesehatan dan ekonomi.

Sejak lama, kratom digunakan dalam pengobatan tradisional, mulai dari meredakan nyeri, kecemasan, hingga menambah stamina dan mengatasi berbagai penyakit seperti hipertensi, rematik, diabetes, hingga stroke ringan.

Melihat potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemporv Kalteng) menginginkan adanya hilirisasi kratom, termasuk dengan memfasilitasi kuota ekspor ke luar negeri.

Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng, Rangga Lesmana, menyampaikan bahwa Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran mendukung hilirisasi Kratom dengan fasilitasi kuota ekspor.

“Tujuannya agar masyarakat dapat semakin sejahtera dan memiliki sumber pendapatan baru yang potensial dan merupakan sebuah terobosan inovatif. Pemerintah Provinsi hadir melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah,” ucapnya, baru-baru ini.

Rangga menyebut, saat ini kratom banyak diekspor untuk keperluan farmasi ke Amerika dan Eropa. Pengelolaan kratom melalui sistem perkebunan oleh masyarakat disebut dapat membuka lapangan kerja baru di Kalteng.

“Dalam beberapa tahun ini, tanaman kratom banyak diekspor ke berbagai negara dan menjadi salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat di Kalimantan,” tambahnya.

Menurut literatur Buku Kratom Prospek Kesehatan dan Sosial Ekonomi, kratom termasuk ke dalam suku Rubiaceae seperti kopi.

Tanaman ini memiliki batang lurus dan kulit berwarna abu kecokelatan, serta daun dengan warna tulang urat yang bervariasi—hijau atau cokelat kemerahan. Kratom tumbuh baik di tanah alluvial yang lembab dan dekat aliran sungai, meskipun bukan tanaman air.

Di daerah seperti Kapuas Hulu, kratom dibudidayakan di kebun atau pekarangan, bahkan di lahan yang sesekali tergenang.

Secara tradisional, masyarakat di Malaysia dan Thailand menggunakan kratom untuk relaksasi, mengatasi nyeri, menurunkan panas, dan kadar gula. Sementara di Indonesia, fungsinya lebih luas termasuk untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengobati berbagai penyakit.

Dengan upaya hilirisasi dan dukungan pemerintah, kratom berpotensi menjadi komoditas unggulan baru bagi masyarakat Kalteng. (asp)