BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kalimantan Tengah (Kalteng), Rangga Lesmana, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi derasnya arus informasi di era digital.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Jurnalistik dan Sarasehan yang digelar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, Rabu (6/8/2025).
Dengan mengangkat tema “Peran Pemuda Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dalam Jurnalisme Etis dan Berkeadaban”, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, aktivis, serta sejumlah tokoh dari berbagai instansi yang turut hadir.
“Dari bangun tidur sampai kembali tidur, kita dikelilingi informasi. Maka pemuda harus bisa menulis dengan kritis, tetapi tetap etis dan elegan,” ucap Rangga Lesmana di hadapan para peserta.
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara masyarakat mengakses dan memproduksi berita. Namun di sisi lain, arus informasi yang masif juga memunculkan tantangan serius seperti penyebaran hoaks, disinformasi, hingga polarisasi opini publik.
Dalam konteks ini, pemuda khususnya kalangan mahasiswa, dianggap sebagai garda terdepan dalam menjaga ekosistem informasi yang sehat dan beradab. Oleh karena itu, penguatan literasi digital dan kesadaran etis menjadi hal yang mutlak.
“Jurnalisme tidak hanya soal kecepatan, tapi juga soal keberimbangan dan tanggung jawab. Jangan lupa, Undang-Undang ITE mengatur semua itu. Maka setiap karya jurnalistik harus aman, inovatif, dan tentu saja kolaboratif,” tegasnya.
Rangga juga menekankan bahwa menjadi jurnalis atau penulis di era digital bukan hanya soal penguasaan teknik menulis, tetapi juga menyangkut sikap dan karakter.
Ia menilai, pemuda harus mampu menjadi agen perubahan yang bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menyeleksi dan mengemasnya dengan nilai-nilai edukatif dan konstruktif.
Lebih jauh, Rangga mendorong agar pelatihan serupa digelar secara berkelanjutan.
Menurutnya, hal ini merupakan investasi penting dalam membentuk generasi muda yang cakap media, adaptif terhadap dinamika zaman, dan tetap menjunjung tinggi etika serta kearifan lokal.
Kegiatan pelatihan jurnalistik IMM ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari. Sejumlah materi diberikan, mulai dari teknik menulis berita, etika jurnalistik, hingga diskusi peran media dalam pembangunan daerah.
Para peserta juga diberikan ruang untuk berdialog langsung dengan narasumber praktisi maupun pejabat publik guna memperkaya perspektif jurnalistik yang berkeadaban. (asp)