BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, memastikan proses penamaan Bundaran Besar Palangka Raya tidak dilakukan terburu-buru.
Selain pembangunan yang belum sepenuhnya rampung, karena menunggu pembangunan RTH, pemerintah juga ingin melibatkan masyarakat dalam menentukan nama ikon kota tersebut.
“Bundaran Besar belum selesai pembangunannya, karena nanti akan terkoneksi dengan RTH. Insya Allah selesai Desember,” ucap Agustiar saat silaturahmi dengan insan pers di Istana Isen Mulang Rumah Jabatan Gubernur, baru-baru ini.
Ia menekankan, penamaan akan dilakukan secara terbuka dengan menerima masukan dari berbagai kalangan.
“Namun kami sampaikan, ada kemungkinan besar penamaannya menggunakan huma betang atau talawang. Tapi talawang juga merupakan bagian dari huma betang. Jadi kita akan melihat juga masukan dari masyarakat,” tambahnya.
Dengan demikian, Bundaran Besar tak sekadar menjadi landmark fisik, tetapi juga simbol budaya yang mencerminkan identitas masyarakat Kalimantan Tengah. (asp)