Pemkab Alami Kendala dan Tantangan dalam Pengembangan Smart Agro

11 25
Salah satu pengembangan program smart agro melalui budidaya tanaman cabai di Desa Fajar Harapan, Kecamatan Manuhing, belum lama ini

, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas () berupaya menyukseskan salah satu program unggulan daerah yakni smart agro atau pembangunan pertanian dengan didukung pemanfaatan teknologi. Namun dalam upayanya itu, ada sejumlah tantangan dan kendala yang dihadapi.

“Tantangan dan kendala itu yaitu masyarakat belum terbiasa pertanian lahan tanpa bakar, kemandirian petani dalam penyediaan bibit dan pupuk, serta minimnya minat petani milenial,” ujar Pj Sekda Gumas, Richard, Minggu (9/7/2023).

ADE S

Untuk mengatasi tantangan dan kendala tersebut, pemkab sudah melakukan berbagai upaya, seperti memberikan dukungan alsintan bagi petani untuk mengolah tanah tanpa bakar, dan secara aktif bersama menyosialisasikan Pergub Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pembukaan dan Pengolahan Lahan non bagi masyarakat adat.

“Kami juga melakukan pengembangan pertanian terpadu di lahan demplot pertanian seluas 25 hektare, dan mendorong beberapa kelompok petani milenial untuk melakukan budidaya perikanan,” terangnya.

Dia menambahkan, smart agro bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dan menjadikan sektor pertanian berkelanjutan bagi masyarakat, dengan dampak negatif yang minim lingkungan. Konsep itu berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat dan menambah penghasilan.

“Dari telaah di lapangan, smart agro dapat dilakukan dengan budidaya padi di sawah irigasi maupun ladang, budidaya jagung hibrida, budidaya sawit serta pengembangan perikanan dan ,” pungkasnya. (ahs)