BALANGANEWS, KUALA KURUN – Dewan Pengawas (Dewas) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bahalap Kabupaten Gunung Mas (Gumas) memberi saran dan masukan ke Direksi PDAM Tirta Bahalap Kabupaten Gumas usai tahu kendala yang dihadapi, pada Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Direksi PDAM Tirta Bahalap, Selasa (13/7/2021) lalu di aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Gumas.
“Rakor digelar dalam upaya Dewas mendengar kendala yang dihadapi PDAM Tirta Bahalap, diantaranya mengenai kondisi eksisting produksi dan kapasitas, serta terkait dengan pelayanan yang telah dilakukan PDAM Tirta Bahalap,” kata Ketua Dewas PDAM Tirta Bahalap, Yantrio Aulia, dalam keterangan persnya, Kamis (15/7/2021).
Yantrio menjelaskan, berdasarkan informasi dan penjelasan yang disampaikan Direktur PDAM Guntur J Ruben, saat ini kapasitas produksi dari dua Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ada di Kota Kuala Kurun sebesar 40 liter per detik, yang terletak di Jalan Korpri sebesar 15 liter per detik, dan di Jalan Batu Mahasur sebesar 25 liter per detik, dengan jumlah sambungan rumah (SR) 3.200 lebih, dan sudah tidak ada idle capacity atau dengan kata lain sudah over kapasitas.
“Dalam pengembangannya, PDAM Tirta Bahalap dihadapi pada kendala kualitas air yang terkadang keruh. Apabila IPA 15 liter per detik yang dibangun tahun 1993 direhab, pelayanan air PDAM mati total,” kata Yantrio.
Kendala lainnya, sambung alumnus SMAN 1 Palangka Raya ini, jaringan PDAM Tirta Bahalap masih belum semuanya menggunakan HDPE. Hanya sebagian jaringan yang sudah menggunakannya.
Pergantian jaringan lama dengan HDPE adalah untuk menekan tingkat kebocoran air PDAM yang masih tinggi di angka 30 persen lebih bila digabungkan semua unit di Kabupaten Gumas.
Setelah mendengar kendala yang dihadapi, Dewan Pengawas memberikan saran dan masukan kepada Direksi PDAM Tirta Bahalap. Antara lain perlunya dibuat peta sebaran jaringan pelayanan PDAM, baik IPA 1 maupun IPA 2, untuk mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan kapasitas yang ideal, yang diperlukan tidak hanya untuk melayani 3.200 lebih SR, bahkan sampai dengan tahun 2025 sebagai bahan pengambilan kebijakan.
Incha, panggilan karib Yantrio Aulia, juga menyarankan, bagian layanan pelanggan PDAM Tirta Bahalap harus secara aktif mengkomunikasikan tentang keadaan kapasitas produksi PDAM serta kendala-kendala yang dihadapi kepada pelanggan, dengan memanfaatkan akun resmi PDAM pada media sosial, termasuk jadwal distribusi air.
“Apabila terdapat kendala yang menyebabkan air tidak mengalir, agar diinformasikan kepada pelanggan jauh-jauh hari, sehingga pelanggan bisa mempersiapkan penampungan air, serta nomor telepon petugas yang menangani layanan pelanggan supaya diinformasikan ke pelanggan sehingga permasalahan yang muncul di masyarakat dapat segera ditangani,” tegas Kepala Bappedalitbang Gumas tersebut.
Rakor dihadiri Sekretaris Dewas PDAM Tirta Bahalap Baryen, Direktur PDAM Tirta Bahalap Guntur J Ruben, Kepala Bagian Teknik Jonner Pakpahan, dan Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan Yet Rodi. (grd)