BALANGANEWS, KUALA KAPUAS – Dalam Rangka Mewujudkan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang Aman, Damai, dan Harmoni, dengan tema “ Merajut Kerukunan di Tengah Dinamika Pilkada”, digelar Dialog Kerukunan Umat Beragama. Rabu (28/8/2024).
Dimana kegiatan yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kabupaten Kapuas, diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalteng, yang dihadiri Ketua Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalteng, Forkopimda Kabupaten Kapuas, Tokoh Masyarakat, Tokoh adat, dan Para tokoh dari lintas agama.
Pada kegiatan dalam pembukaan tersebut diawali dengan sambutan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Akhmad Husain, dimana Kegiatan silaturahmi kerukunan umat beragama ini menjadi momentum yang sangat berharga dalam meraih kerukunan di tengah dinamika umat beragama.
“Dengan tema ini sangat relevan dengan situasi dan tantangan yang kita hadapi sebagai bangsa yang majemuk, namun dalam setiap proses demokrasi terutama Pilkada, keberagaman ini sering kali diuji, oleh karena itu melalui kegiatan ini kita berharap dapat memperkokoh komitmen bersama dan menjaga persatuan, dan kesatuan, sekaligus menyambung terselenggara nya pilkada yang aman, damai dan harmonis,” ucapnya.
Lanjutnya selama proses Pilkada berlangsung, dirinya juga menekankan penting nya forum dialog seperti ini sebagaimana untuk memperkuat rasa saling pengertian, menumpukan rasa toleransi, dan mempererat tali persaudaraan diantara semua.
“Dalam dialog kita bisa menyatukan berbedaan, mengatasi tantangan, dan bersama-sama mewujudkan pilkada yang tidak hanya aman, dan damai, tetapi juga mencerminkan keharmonisan antar umat beragama di daerah kita, marilah kita bersinegri untuk menjaga, dan merawat kerukunan ditengah dinamika perbedaan,” pungkasnya.
Lebih lanjut dirinya mengingat kan, pada tanggal 27 November 2024, akan ada generasional yaitu pilkada serentak, dimana Pilkada yang baik dan berkualitas, baik dari sisi proses, maupun hasil pemilu tentu di butuhkan mekanisme dan proses yang baik, potensi-potensi kerawanan dalam pilkada harus dilihat sebagai tantangan yang harus dihadapi bersama.(Put)