BALANGANEWS, KASONGAN – Harga jual gabah di musim panen bulan Agustus 2023 sangat memuaskan para petani di Kecamatan Katingan Kuala Kabupaten Katingan. Pasalnya, meskipun hasil panennya menurun, namun harganya naik.
Demikian kata salah seorang petani di Desa Kampung Keramat Kecamatan Katingan Kuala, H Suryanto kepada sejumlah awak media, Minggu (3/9/2023).
Maksudnya, kendati hasil panennya pada tahun 2023 ini tidak sebanyak hasil tahun 2022 yang lalu, namun jika diukur dengan financial yang diperoleh oleh masing-masing petani menurutnya jauh lebih besar. Karena, harga gabah yang dibeli oleh para pengepul, baik dari Sampit Kabupaten Kotim maupun dari Banjarmasin (Kalsel) peningkatannya sangat mumpuni.
“Sehingga, sebagian besar petani di Kecamatan Katingan Kuala merasa terbantukan dengan kenaikan harga gabah saat ini,” kata H Suryanto, seraya berharap di tahun-tahun mendatang juga seperti ini. Bahkan bisa lebih meningkat lagi.
Selanjutnya, dirinya menyebutkan sejumlah harga jual gabah berdasarkan jenis gabah pada tahun 2023 ini, yaitu jenis Hibrida (Hbd) harga jualnya mencapai Rp 6,6 juta/ton. Gabah biasa dengan kisaran antara Rp 6 juta hingga Rp 6,1 juta/ton. Sedangkan harga jual gabah tahun talu berkisar antara Rp 4,5 juta hingga Rp 5,5 juta saja. Artinya, kenaikannya sangat signifikan.
Dengan meningkatnya harga jual gabah yang berdampak terhadap meningkatnya penghasilan petani itulah, sehingga menurutnya membuat lebih bersemangat lagi masyarakat setempat untuk menambah lahan pertaniannya untuk bercocok tanam pada tahun 2024 mendatang.
Menjawab pertanyaan media, khusus untuk lahan pertanian yang ada di Kecamatan Katingan Kuala sampai tahun 2023 ini berjumlah sekitar 8.000 hektare. Sedangkan hasil panennya sekitar 3,5 ton gabah/hektare untuk jenis beras biasa, dan sekitar 5 ton gabah/hektare jenis beras Hbd. Sementara rendemennya sekitar 6,5 persen/ton. “Maksudnya, jika gabah sebanyak 10 ton, maka beras yang dihasilkan sekitar 6,5 ton,” jelas petani yang juga menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Kampung Keramat ini.
Terkait dengan puncak panen di Kecamatan Katingan Kuala sebagai lumbungnya padi di Kabupaten berjuluk bumi Penyang Hinje Simpei ini menurutnya pada akhir Agustus 2023 yang baru lalu hanya dirayakan secara internal saja, dengan kalangan petani setempat.
“Karena, kita sadar bahwa Pemkab dan instansi terkait mendekati akhir tahun 2023 ini selain banyak kesibukan, juga terkait dengan keterbatasan anggaran,” aku mantan Camat Katingan Kuala ini. (abu)