BALANGANEWS, KASONGAN – Penjabat (Pj) Bupati Katingan meminta kepada seluruh masyarakat Katingan agar meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Permintaannya ini diungkapkannya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan kepala pelaksana Badan Penanggulan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Katingan pada apel kesiapsiagaan Karhutla, Sabtu pagi (22/6/2024), di halaman kantor Kecamatan Mendawai.
Karena, Karhutla menurutnya, dapat berdampak negatif yang luar biasa, seperti kerusakan ekologi, keanekaragaman hayati, perubahan iklim dan dapat menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat serta mengganggu aktivitas transportasi.
“Bukan saja mengganggu transportasi di darat, tapi juga di laut dan di udara,” katanya.
Bahkan, seperti di tahun-tahun yang lalu menurutnya, kita pernah merasakan dampak yang sangat buruk dari Karhutla tersebut. Yaitu, selain berakibat kerugian material berupa terbakarnya sejumlah lahan produktif dan kawasan hutan, termasuk lahan gambut yang mestinya terjaga kondisi tutupannya, juga berdampak terhadap merebaknya berbagai jenis penyakit. Khususnya infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), serta terganggunya berbagai aktivitas kehidupan.
Agar kejadian di tahun-tahun yang lalu itu tidak terulang lagi di tahun 2024 ini, dirinya berharap kepada masyarakat Katingan dan kepada kita semua agar terus bersiaga dan waspada, dengan cara meningkatkan antisipasi berbagai kemungkinan sedini mungkin.
“Sehingga peristiwa Karhutla tidak terjadi lagi di bumi Penyang Hinje Simpei ini,” harapnya, seraya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada unsur Forkopimca dan kepada seluruh peserta apel siaga pada pagi itu.
Terkait dengan apel kesiapsiagaan Karhutla pada Sabtu pagi itu, dipimpin langsung oleh kalak BPBD Kabupaten Katingan, Markus. Sedangkan yang mengikuti apel tersebut, selain jajaran BPBD Kabupaten Katingan, juga Camat Mendawai, Nicolas beserta jajarannya, puluhan Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kecamatan setempat, karyawan PT RMU dan TNI – Polri, yang keseluruhannya berjumlah sekitar 80 orang. (abu)