Katingan Kekurangan Armada Antar Jemput Pelajar

, kekurangan armada antar jemput pelajar berupa bus sekolah, untuk mengantar jemput pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Demikian kata kepala Dinas dan (Dishubkan) Kabupaten , Drs Andrei Nathanael M AP kepada media, Selasa (27/8/2024), di ruang kerjanya.

Karena, bus sekolah yang dioperasionalkan setiap harinya itu menurut Andrei, hanya 2 unit saja. Itupun usianya sudah lebih 10 tahun lebih. Dan, untuk antar jemput pelajar di sekolah yang ada di Kasongan saja masih kurang. Apalagi untuk antar jemput pelajar yang berada di . “Padahal ada juga pelajar setingkat SMA yang bertempat di Kereng Pangi, tapi sekolahnya di SMA yang ada di Kasongan, dengan jarak tempuh sekitar 16 KM,” kata Andrei.

Sehubungan dengan itulah, dirinya berharap kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah () Kabupaten Katingan, di tahun mendatang bisa menganggarkan pengadaan dua unit bus sekolah. Satu unit untuk armada angkutan pelajar yang bertempat tinggal di Kereng Pangi dan bersekolahnya di sekitar Kereng Pangi desa Hampalit saja, dan satu unitnya lagi untuk pelajar yang tempat tinggalnya di Kereng Pangi, tapi sekolahnya di Kasongan.

Terkait dengan 2 unit bus sekolah yang dioperasionalkan selama belasan tahun di Kasongan ini menurut Andrei memang hanya untuk antar jemput penumpang berstatus pelajar yang sekolahnya berada di sekitar kota Kasongan saja. “Penumpangnya tidak dipungut biaya atau gratis,” ujarnya.

Adapun waktu operasional setiap harinya, yaitu saat berangkat sekolah, mulai pukul 06.00 wib hingga pukul 15.30 wib. Dengan jadwal pengantaran dari tempat tinggal siswa menuju sekolah pada pukul 06.00 wib, dan waktu penjemputan di sekolah di kisaran antara pukul 15.00 wib hingga pukul 15.30 wib menuju tempat tinggal siswa.

Tujuannya menurutnya, selain memudahkan siswa berangkat dan pulang sekolah, juga menghindari agar siswa tidak mengendarai motor. Terlebih bagi yang belum cukup umur untuk memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM).

“Cara seperti ini, juga untuk meminimalisir angka kecelakaan,” pungkas mantan kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) ini.

Seiring dengan bertambahnya penduduk dan bertambahnya usia Kabupaten Katingan menurutnya, tentu saja bertambah pula pelajar yang setingkat SMP dan SMA. “Sehingga, jika hanya mengandalkan dua unit armada bus sekolah itu saja tidak mampu untuk mengantar jemput jumlah siswa yang kian bertambah itu,” akunya. (abu)