Dapil II Masih Kekurangan Nakes dan Guru

firdaus
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Firdaus, ST

BALANGANEWS, KASONGAN – Daerah pemilihan (dapil) Katingan II di wilayah Kecamatan Tasik Payawan, Kamipang, Mendawai dan Katingan Kuala masih kekurangan tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga pendidikan (guru).

Demikian ungkapan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Firdaus, ST kepada sejumlah awak media, Rabu (26/4/2023).

Kurangnya nakes dan guru di empat wilayah Kecamatan tersebut menurut Firdaus ditemui saat dirinya menghadiri salah satu kegiatan reses di empat Kecamatan tersebut, beberapa waktu lalu. “Bahkan, masyarakat setempat ketika kami datang ke sana langsung meminta agar secepatnya ditempatkan nakes dan guru dimaksud,” ujarnya.

Adapun sejumlah guru yang kurang atau yang kebutuhannya sangat mendesak menurutnya, diantaranya guru agama Islam, Kristen dan Hindu, guru matematika, guru bahasa Inggris dan guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di beberapa sekolah. Sedangkan nakes, diantaranya bidan dan perawat di beberapa Pustu.

Kendati ada sebagian nakes dan guru yang sudah ditugaskan di Pustu dan di beberapa sekolah tersebut, namun masyarakat setempat menurutnya tetap mengeluh. Penyebabnya lantaran sebagian nakes dan guru yang ditugaskan di wilayah tersebut tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya. “Hal seperti itu kemungkinan mereka ada yang Dinas Luar (DL),” terang legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Terkait dengan kekurangan guru, dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat agar secepatnya menempatkan guru-guru yang dibutuhkan ke sekolah-sekolah yang kekurangan guru tersebut. Karena, jika satu orang saja gurunya tidak ada atau tidak lengkap, dikhawatirkan siswa dan siswi di sekolah tersebut sulit bersaing dengan siswa dan siswi di sekolah lain yang sudah lengkap guru-gurunya.

Begitu pula dengan pustu, jika di pustu di satu desa tidak ada bidan dan perawatnya, selain dikhawatirkan tingkat kesehatannya menurun, dan masyarakat setempat juga akan kesulitan jika ingin berobat. “Yang lebih mengkhawatirkan lagi, ketika ada ibu-ibu yang ingin melahirkan, harus dibawa kemana? Sementara ingin dibawa ke Puskesmas yang ada d ibukota kecamatan, infrastruktur jalannya dan waktunya terlalu jauh,” pungkas anggota dewan asal dapil Katingan II ini. (abu)