Benarkah Makan Paprika Membantu Menurunkan Berat Badan?

Balanganews.com – Selain dengan rutin olahraga, menjaga pola makan sehat juga merupakan kunci untuk menurunkan berat badan. Namun, jika ada makanan yang terbukti mampu lebih efektif dalam menurunkan berat badan dan membakar lemak di tubuh, kamu pasti akan mengonsumsinya lebih sering. Faktanya, paprika bisa menjadi salah satu sayuran yang cocok untuk dikonsumsi lebih sering selama kamu menjalani upaya penurunan berat badan.

Namun, benarkah paprika bisa membantu menurunkan berat badan? Bagaimana cara kerjanya? Simak ulasan lengkapnya berikut!

Manfaat Paprika untuk Turunkan Berat Badan
Banyak ahli kesehatan telah lama mempromosikan perubahan pola makan untuk membantu menurunkan berat badan, termasuk dengan menambahkan makanan yang dapat meningkatkan metabolisme. Salah satu makanan tersebut adalah paprika.

Kamu dapat menambahkan sayuran ini ke beberapa hidangan lezat dan rendah lemak, yang kemudian akan membantu penurunan berat badan. Dengan menambahkan makanan penambah metabolisme ini ke dalam pola makan harian, kamu ini dapat membantu tubuh membakar lebih banyak kalori dan membuang lebih banyak lemak dari waktu ke waktu.

Capsaicin dalam paprika juga diduga memiliki sifat anti-obesitas dan penekan nafsu makan. Penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa ini meningkatkan metabolisme lemak, terutama oksidasi lemak perut. Capsaicin juga dapat mengurangi nafsu makan dan asupan kalori ketika dimasukkan sebagai bagian dari diet sehat. Senyawa lain dalam sayuran ini yang disebut xanthophylls juga menunjukkan kemampuan untuk mengurangi lemak perut dan BMI.

Namun, jika kamu menginginkan program penurunan berat badan yang lebih efektif dan lebih pasti, maka kamu bisa minta pertolongan dokter gizi di rumah sakit. Kamu bisa buat janji dahulu dengan dokter gizi di rumah sakit, kemudian kalian bisa menetapkan program penurunan berat badan yang paling sesuai.

Manfaat Lain
Faktanya, paprika tidak hanya baik untuk menurunkan berat badan, ia juga dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berikut ini beberapa manfaat paprika yang bisa kamu dapatkan jika rutin mengonsumsinya:

Menyembuhkan Luka
Ini karena paprika mengandung vitamin E dalam jumlah yang baik sehingga sayuran ini membantu tubuh dalam memproduksi sel darah merah. Ia juga membantu dalam penyembuhan luka yang cepat. Misalnya, jika kamu mengalami luka, coba taburkan beberapa bubuk paprika pada area luka dan tekan perlahan dengan kain bersih selama beberapa detik.

Mengobati Masalah Kulit
Paprika juga kaya akan sifat antibakteri yang membuatnya efektif melawan masalah kulit yang berhubungan dengan infeksi bakteri, termasuk jerawat. Namun, gunakan secukupnya saja karena ia bisa menimbulkan sensasi panas.

Mencegah Rambut Rontok
Zat besi yang ditemukan dalam paprika membantu dalam transfer oksigen ke folikel rambut, yang mendorong pertumbuhan rambut dengan meningkatkan sirkulasi ke kulit kepala.

Membantu Menjaga Warna Rambut
Vitamin B6 yang ditemukan dalam paprika membantu produksi melanin, yaitu pigmen yang memberi warna pada rambut. Bubuk paprika manis dengan kombinasi henna memberikan warna kemerahan pada rambut. Namun, tes dulu sedikit di pergelangan tangan sebelum digunakan di seluruh kepala.

Meningkatkan Kualitas Tidur
Vitamin B dalam paprika membantu produksi hormon tidur yang disebut melatonin yang membantu menjaga siklus tidur normal. Ini juga merangsang kadar serotonin dan norepinefrin tubuh, yang memungkinkan kamu untuk tetap bahagia dan bebas stres.

Menurunkan Risiko Serangan Jantung
Vitamin C dalam paprika memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke. Selain itu, karena mengandung zat besi, magnesium, fosfor, dan kalium, mereka membantu memurnikan darah dan menjaga kesehatan jantung.

Melawan Peradangan
Orang yang mengidap penyakit autoimun dan inflamasi sangat diuntungkan dari sifat anti-inflamasi yang ditemukan dalam paprika. Sayur ini membantu dalam mengekang pembengkakan yang disebabkan oleh radang sendi, jerawat, nyeri sendi, dan lain-lain. (halodoc)