Kisah Inspiratif Warga Binaan Lapas Sampit dalam Belajar Hidroponik

BALANGANEWS, KOTAWARINGIN TIMUR – Di bawah sinar matahari pagi, Rabu (4/12/2024), area brandgang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit tampak hidup dengan barisan tanaman hidroponik yang terawat rapi.

Di antara hijau daun-daun tersebut, seorang warga binaan berinisial MJ dengan tekun memeriksa tanaman selada, bukti nyata dari program pembinaan kemandirian yang digalakkan Lapas Sampit.

MJ, yang menjalani masa pidananya di Lapas, mengaku menemukan harapan baru melalui kegiatan ini.

“Selama menjalani masa pidana di sini, saya mengikuti pembinaan kemandirian, salah satunya tentang cara merawat tanaman hidroponik. Sebelumnya, saya tidak punya pengalaman sama sekali di bidang ini, tapi sekarang saya merasa mendapat keterampilan baru yang berharga di dunia pertanian,” ujar MJ, Rabu (4/12/2024).

Program hidroponik ini dirancang tidak hanya untuk mengisi waktu warga binaan, tetapi juga memberikan keterampilan yang dapat dimanfaatkan di luar Lapas.

MJ menjelaskan bahwa waktu panen tanaman selada biasanya membutuhkan 35 hingga 40 hari, meskipun terkadang disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Ketika ditanya mengenai tantangan yang dihadapinya, MJ dengan semangat menyampaikan,

“Sejujurnya, saya tidak merasa ada kesulitan. Ini adalah kegiatan positif yang memberi saya banyak pengalaman baru,” ujarnya.

Kepala Lapas Sampit, Meldy Putera, menegaskan pentingnya pembinaan seperti ini dalam membentuk mental dan keterampilan warga binaan.

“Program pembinaan kemandirian seperti hidroponik tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk mental dan sikap warga binaan. Kami berharap mereka bisa membawa ilmu yang didapat di sini untuk membangun kehidupan yang lebih baik setelah masa pidana. Kegiatan ini menjadi salah satu jembatan penting untuk reintegrasi sosial,” jelasnya.

Selain mendidik, program ini juga bertujuan memperkuat kepercayaan diri warga binaan, mempersiapkan mereka menghadapi kehidupan baru setelah bebas, dan berkontribusi positif kepada masyarakat.

Dengan dukungan penuh dari pihak Lapas Sampit, program hidroponik ini menjadi simbol harapan dan langkah awal bagi para warga binaan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.

Program ini membuktikan bahwa setiap orang, di mana pun mereka berada, memiliki kesempatan untuk berubah dan berkembang. (asp)