BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Hj. Siti Nafsiah, menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Huma Betang Night yang rutin digelar Pemerintah Provinsi Kalteng.
Ia menilai, kegiatan ini menjadi inovasi positif dalam memanfaatkan ruang publik sekaligus melestarikan budaya lokal.
“Ini adalah contoh konkret bagaimana pembangunan daerah bisa menyatu dengan identitas budaya lokal. Komisi II sangat mengapresiasi langkah ini,” ujar Nafsiah, baru-baru ini.
Meski demikian, ia mengingatkan agar kegiatan tersebut tidak hanya bersifat seremonial, melainkan benar-benar memberikan manfaat nyata, khususnya bagi pelaku UMKM, komunitas seni budaya, dan masyarakat umum.
“Yang lebih penting adalah seberapa besar manfaatnya bagi pelaku UMKM, tingkat kepuasan masyarakat, dan sejauh mana komunitas seni dan budaya dilibatkan secara aktif,” tegasnya.
Selain nilai budaya, Politisi Partai Golkar ini juga menyoroti pentingnya manajemen teknis, khususnya pengaturan lalu lintas selama kegiatan berlangsung.
Menurutnya, penutupan jalan di sekitar Bundaran Besar harus dilakukan dengan perencanaan matang agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
“Pemerintah harus menyediakan rambu yang jelas, jalur alternatif yang aman, serta area parkir yang memadai. Ini penting agar kegiatan berjalan tertib dan tidak menimbulkan keluhan,” ujarnya.
Ia juga mendorong agar Huma Betang Night menjadi ruang publik yang benar-benar inklusif, ramah, dan memberi ruang luas bagi masyarakat dan komunitas lokal. Kebersihan, keamanan, dan partisipasi aktif masyarakat juga harus dijaga dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
“Komisi II akan terus mendukung program berbasis kearifan lokal, selama itu dilaksanakan dengan perencanaan matang dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Kalteng,” tutup Nafsiah. (asp)
