Balanganews, Palangka Raya – Wakil Ketua II Komisi III DPRD Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, mendorong pengembangan Posyandu modern dan inovatif sebagai langkah strategis menekan angka stunting di kota setempat.
Menurutnya, Posyandu harus bertransformasi menjadi pusat layanan terpadu yang tidak hanya fokus pada pemeriksaan kesehatan, tetapi juga mencakup edukasi gizi, konseling berbasis teknologi, dan pemantauan tumbuh kembang anak secara digital.
“Posyandu sekarang harus lebih adaptif. Tidak cukup hanya menimbang balita, tapi juga menjadi pusat edukasi kesehatan yang lengkap dan modern,” ujar Sri Ani Rintuh, Selasa (5/8/2025).
Ia menjelaskan, dengan memanfaatkan teknologi dalam sistem layanan dan pendataan, program pencegahan stunting dapat dijalankan lebih cepat dan terukur. Selain itu, Sri juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas kader Posyandu, agar mampu memahami gizi seimbang, mendeteksi dini risiko stunting, serta menggunakan aplikasi pendukung layanan kesehatan.
“Kalau kadernya terlatih dan fasilitasnya memadai, masyarakat akan jauh lebih terbantu. Pencegahan bisa dilakukan sejak dini, bahkan sebelum anak lahir,” tambahnya.
Sri juga mendorong adanya kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah, tenaga kesehatan, swasta, maupun komunitas masyarakat, dalam mendukung pengadaan makanan tambahan bergizi serta sarana digital untuk kegiatan edukasi.
“Posyandu bukan sekadar tempat pelayanan kesehatan, tapi juga wadah pemberdayaan masyarakat. Karena itu, inovasi harus digerakkan bersama,” tegasnya.
Dengan penerapan konsep Posyandu modern, DPRD berharap upaya penurunan stunting di Palangka Raya dapat berjalan lebih efektif, menyeluruh, dan berkelanjutan, sejalan dengan target pembangunan kesehatan nasional.(yud)










