SAMPIT – Ratusan penggemar permainan game player unknown’s battlegrounds atau PUBG mobile dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng), berkumpul di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Mereka akan saling adu kepiawaian dalam kompetisi yang digelar Polres setempat.
Kompetisi PUBG yang diberi tajuk Borneo Millenial PUBGM Competition itu mulai digelar Sabtu (2/3/2019) malam di Borneo City Mall Sampit dan dibuka Bupati Kotim Supian Hadi. Kompetisi akan digelar selama dua hari.
Kapolres AKBP Mohammad Rommel melalui Kepala Bagian Operasional AKP Boni Ariefianto mengatakan, kegiatan itu sebagai salah satu upaya pendekatan pihak kepolisian kepada generasi muda atau generasi millenial melalui kesenangan mereka.
“Melalui event ini kami juga mengajak generasi millenial taat hukum, aturan berlalu lintas, menghindari pergaulan bebas, tawuran, narkoba dan tindakan negatif lainnya,” kata Boni Ariefianto yang dilansir Antara, Minggu (3/2/2019).
Menurut Boni, peserta kompetisi PUBG itu tidak hanya berasal dari wilayah Kotim, tetapi juga dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, bahkan ada yang berasal dari Malang Jawa Timur.
“Yang berminat banyak sekali, tetapi kita membatasi jumlah peserta hanya 100 tim, dengan anggota setiap tim sebanyak empat orang,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan Boni, pihaknya sengaja menyasar generasi millenial. Karena generasi ini dinilai rawan terhadap berbagai tindakan atau aksi negatif, baik secara langsung maupun tidak langsung. “Makanya harus kita selamatkan. Tapi, cara penyampaiannya harus yang mudah mereka terima, di antaranya melalui kegiatan seperti ini,” kata Boni.
Sementara Bupati Kotim H Supian Hadi saat membuka kegiatan itu menyatakan apresiasinya terhadap cara Polres Kotim dalam melakukan pendekatan kepada generasi milenial.
“Melalui kegiatan semacam ini, pesan yang ingin disampaikan akan bisa lebih mudah diterima. Ini juga bukan sekadar permainan, tapi juga bisa melatih kemampuan respons cepat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi,” kata Supian.
Selain itu, Supian Hadi juga mengimbau generasi milenial agar bijak dalam menggunakan media sosial dengan tidak menebar hoaks, kebencian dan provokasi yang akan menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat dan berisiko hukum bagi pelaku. (***)